Skip to main content

Zat Adiktif Baru Itu Bernama Diego Armando Maradona

Zat Adiktif Baru Itu Bernama Diego Armando Maradona

Diego Armando Maradona, satu dari sekian banyak nama pemain sepak bola yang berhasil meneteskan tinta sejarah yang sangat berkesan dimata dan hati para pecinta sepak bola hingga saat ini. Dengan segudang prestasi dan kontroversi yang ia berikan membuat para pecinta sepak bola memberikan satu ruangan khusus didalam hati dan pikiran baginya.  

Lahir di Lanus, kota yang tepat berada disebelah selatan ibu kota Buenos Aires dan menghabiskan masa kecilnya di Villa Fiorito suatu tempat dengan lingkungan yang kumuh dan tidak ada jalan ber aspal disana. Tidak sedikit juga masyarakat disana juga yang kesulitan untuk mendapatkan air minum dan tidak terdapat sumber air juga disana. Lingkungan ini adalah salah satu tempat termiskin yang berada dibagian ibu kota Buenos Aires.

Maradona mendapatkan bola sepak pertamanya diumur tiga tahun sebagai hadiah ulang tahun pada saat itu. Dan pada saat inilah ia mulai menyukai olahraga ini.  Tinggal digubuk yang sempit bersama keluarganya menjadikan Maradona jarang bermain bersama teman lainnya dan memilih bermain bersama bola sepak yang ia miliki. Bagi Maradona sepak bola adalah permainan yang indah, hal ini juga yang menjadikan dirinya tidak ingin memainkan permainan yang anak lain mainkan.

Gayung bersambut, diusia nya yang beranjak sepuluh tahun ia ditemukan oleh pencari bakat Argentinos Juniors dan akhirnya Maradona bermain bagi tim tersebut dan menjadi bintang bagi Argentinos Juniors FC. Pada awalnya orangtua Maradona tidak setuju ketika anaknya memilih untuk bermain sepak bola, kedua orang tua Maradona lebih mengarahkan Maradona untuk menjadi seorang akuntan, mungkin pada saat itu kedua orangtua Maradona melihat dunia kerja formal lebih memiliki masa depan yang cerah disbanding dunia sepak bola. Tetapi Maradona bersikukuh dengan apa yang ia percaya dan akhirnya sepak bola mengubah hidupnya, setelah ia menjadi bintang di Argentinos Juniors FC ia diberikan apartemen yang disewa oleh presiden Argentinos FC yang hanya menempuh waktu sepuluh menit ke stadion dan disinilah awal titik balik kehiudpan anak muda asal Argentina ini.

Setelah berhasil menjadi bintang di klub Argentina Juniors Maradona berlabuh ke tim Boca Juniors setelah sebelumnya ia berhasil mengantarkan tim nasional Argentina menjadi juara dunia pada ajang FIFA World Youth Championship 1979 di Jepang. Berkat keterampilannya dalam mengolah si kulit bundar ini menjadikan Maradona sebagai anak muda yang berbakat dan namanya terdengar sampai Inggris, pada saat itu sebelum Maradona hijrah ke Boca Juniors, tim asal Inggris yaitu Sheffield United juga pernah menawarkan kontrak baginya dengan nilai transfer 180.000 poundsterling, tetapi Argentinos Juniors FC menolak mentah-mentah tawaran dari Sheffield United. Sesampainya di Boca Juniors, Maradona merasa senang karena karir dalam dunia sepak bola nya berhasil menarik perhatian tim yang memiliki suporter yang militant ini. Maradona mengakui bahwa ia lebih tertarik bermain untuk sebuah gelar daripada uang, dan ia juga mengatakan bahwa Boca Juniors membutuhkan keahliannya, hal inilah yang menjadikan Maradona memilih Boca Juniors. Tetapi karirnya bersama tim asal kota Buenos Aires ini hanya seumur jagung, Maradona hanya mendapatkan waktu satu tahun membela Boca Juniors dan akhirnya ia berlabuh di tim asalah katalonia yaitu FC Barcelona.

Karirnya bersama tim asal katalonia ini cukup gemilang dengan torehan 22 gol dari 36 penampilannya dan ia juga berhasil mempersembahkan gelar Copa del rey setelah berhasil mengalahkan rival klub yang ia bela yaitu Real Madrid, tidak hanya itu, Maradona juga berhasil mempersembahkan piala super spanyol setelah mengalahkan Athletic de bilbao. Saat bermain bagi FC Barcelona Maradona dikenal dengan permainannya yang sangat menghibur, tetapi tidak terlepas dari kontroversi yang ia buat. Maradona dikenal sebagai pemain yang sangat menggemari dunia malam dan mengkonsumsi minuman beralkohol pada saat itu. Ia sempat mendapatkan teguran dari presiden FC Barcelona pada saat itu Josep Lluis Nunez. Presiden klub FC Barcelona ia sangat muak dengan kebiasaan Maradona dan kehidupan malamnya dan ia menyampaikan kekesalannya diberbagai media pada saat itu. Beberapa awak media yang merasa hal ini cukup penting menemui Maradona ketika ia sedang berada disalah satu klub malam dan menanyakan akan hal itu, tetapi Maradona menjawab dengan tegas bahwa ia akan terus menikmati dunia malam dan ia akan tetap melakukan apa yang ia sukai, tidak peduli dengan apa yang Josep Lluiz Nunez katakan.  Pada final Copa del rey tahun 1984 FC Barcelona bertemu engan Athletic de Bilbao dipartai final, pertandingan ini berjalan dengan tensi yang sangat tinggi, kedua suporter dari tim ini sudah saling melemparkan ejekan dan hinaan dari awal pertandingan, tidak terlepas dari sentimen kewilayahan antara Basque dan Katalonia memang sering terjadi antara kedua tim ini, hal ini juga yang akhirnya mempengaruhi sentimental pemain didalam lapangan hijau, pada laga yang diselenggarakan di Estadio Santiago Bernabeu ini Maradona kerap menjadi sosok yang diwaspadai oleh tim lawan dan tidak jarang ia mendapatkan tackle berbahaya dari barisan pertahanan Athletic de Bilbao. Saat bertandingan berakhir dengan kemenangan bagi Athletic de Bilbao, sepertinya Maradona cukup kesal dengan apa yang ia terima selama pertandingan berlangsung. Selain daripada mendapatkan tackle keras, Maradona juga mendapatkan hinaan berbau isu rasial, Maradona melampiaskan kemarahannya dengan menghampiri pemain Athletic de Bilbao dengan melayangkan sundulan tepat kewajah pemain tersebut, dengan segera pemain berthan Athletic de Bilbao Andoni Goikoetxea  menendang dada bagian atas Maradona. Tidak berakhir sampai disini, Maradona semakin menggila dengan memukul dan menendang pemain Athletic de Bilbao dengan brutal dan salah satu ofisial Athletic de Bilbao pun mendapatkan tendangan keras tepat di arah wajahnya yang membuat ia tersungkur dilapangan. Maradona pun terlihat terus melampiaskan emosinya, tidak ada yang dapat menghentikan aksinya pada saat itu, Maradona melemparkan tendangan dengan arah yang tak beraturan, siapapun yang memakai atribut tim lawan menjadi target kemarahannya. Aksi Maradona ini memancing kemarahan suporter, pemain dan ofisial Athletic de Bilbao lainnya yang terus mengejar Maradona.

Kejadian ini membuat presiden FC Barcelona merasa muak dengan aksi Maradona diatas lapangan, setelah sebelumnya ia juga merasa kesal dengan kasus indisipliner Maradona diluar lapangan. Josep Lluis Nunez akhirnya memutuskan untuk menjual Maradona dan mengakhiri kerja samanya dengan Maradona. Josep Lluis Nunez menjual Maradona ke tim asal kota Napoli, Italia, S.S.C Napoli setelah sebelumnya Corrado Ferlaino yang pada saat itu menjabat sebagai presiden S.S.C Napoli ini menghadiri pertandingan terakhir Maradona di final Copa del rey.

 Kabar hijrahnya mega bintang ini menjadi sorotan media pada saat itu, bagaimana tidak, S.S.C Napoli yang pada saat itu adalah tim yang memiliki managemen yang kurang baik dan sisi material yang buruk. Bahkan dari sumber yang kami dapatkan, suporter S.S.C Napoli pun ikut berkontribusi untuk terealisasi nya hal ini. Begitu pula bagi Maradona, dalam suatu interview ia mengatakan bahwa dirinya tidak tahu S.S.C Napoli, ia tidak mengetahui juga bagaimana atmosfir sepak bola Italia pada saat itu. Bahkan Maradona juga menyampaikan statemen nya yang menurut kami berbau kekecewaan saat ia hijrah ke tim asal kota Napoli ini. Maradona bertanya pada presiden klub perihal rumah dan ia hanya medapatkan sebuah apartemen, ia bertanya tentang ferrari dan ia hanya mendapatkan fiat dan semua yang ia inginkan hanya mendapatkan sesuatu dengan kualitas dibawahnya.

Maradona diperkenalkan oleh Napoli pada tahun 1984 ke awak media di stadion San Paulo. Mendapat sambutan yang sangat meriah dari para suporter Napoli pada saat itu membuat maradona senang dan mengharapkan ia dapat membawa tim ini menjadi lebih baik. Ketika ditemui para jurnalis Maradona mengungkapkan rasa senangnya dapat bergabung dengan tim ini, ia memilih Napoli karena ia mengharapkan kenyamanan, dan hal ini yang tidak ia dapatkan di tim sebelumnya, Maradona juga tidak mendapatkan bayaran dari FC Barcelona ketika ia pindah ke Napoli. Ketika ia memasuki area Stadion San Paulo suporter dari S.S.C Napoli terus memanggil namanya dengan antusias yang sangat tinggi.

Mengawali awal debutnya pada 18 September 1984 bersama Napoli dengan hasil yang kurang baik, menelan kekalahan 3-1 dari Verona tidak membuat Maradona patah semangat, ia mengatakan bahwa setiap pertandingan adalah sebuah pertandingan ulang dan ia harus bermain lebih baik lagi. Pada dua pertandingan selanjutnya Napoli tidak menunjukan perubahan yang signifikan setelah menelan kekakalahan dari Torino dengan skor 3-0 dan kekalahan 2-0 melawan Juventus. Maradona terus memelajari bagaimana permainan sepak bola di Italy dan juga mempelajari permainan klub-klub yang bermain di Serie A pada saat itu dan akhirnya Maradona membuktikan bahwa Napoli tidak sia-sia telah mendatangkan dirinya. Pada musim 1986-1987 Maradona berhasil mengantarkan S.S.C Napoli menjadi juara Serie A untuk pertama kalinya. Dimusim selanjutnya Maradona mengantarkan Napoli menjadi runner up dan terjadi dimusim selanjutnya. Namun ternyata hal ini kembali membawanya pada dunia malamnya yang cukup kelam, Maradona merayakannya dengan pesta dan mabuk-mabukan. Tetapi kebiasannya ini tidak menjadikan performa nya menurun pada saat itu, ia juga berhasil mempersembahkan gelar Coppa Italia pada musim 1986-1987, hal ini menjadikan Maradona menjadi “dewa” baru bagi warga Naples pada saat itu. Tidak sedikit juga para wanita yang menginginkan tidur bersama Maradona. Momen ini juga menambah kebiasaan buruk Maradona, ia semakin digilai dan semakin dikenal dengan segala pencapaiannya. Maradona semakin sering diundang di banyak stasiun televisi pada saat itu dan ia semakin larut dalam dunia kelam, alkohol, wanita dan narkoba menjadi semakin melekat dengan Maradona.

Pada gelaran World Cup 1986 yang diselenggarakan di Mexico, Maradona mencatatkan sejarah dengan berhasilnya Argentina menyabet gelar juara di ajang lima tahunan ini. Pada pertandingan perempat final World Cup 1986 menjadikan momen yang sangat bersejarah dalam dunia sepak bola. Selain daripada gol tangan tuhan dan gol indah setelah berhasil melewati lima pemain Inggris yang dilakukan Maradona, ternyata terdapat hal menarik yang ada dalam pertandingan ini. Sebagai warga yang sangat bangga akan negara nya, Maradona mengingat momen Falklands war yang melibatkan Inggris dan Argentina. Perang ini terjadi karena perebutan pulau pada saat itu dan dimenangkan oleh Inggris, hal ini membuat Maradona semakin bersemangat dalam menghadapi pertandingan ini. Argentina berhasil mengalahkan Inggris pada pertandingan ini dan Maradona semakin gembira, ia mengatakan bahwa hasil ini menggambarkan bahwa Agentina telah memenangi perang lainnya melawan Inggris dan Argentina berhasil menjuarai World Cup 1986 di Mexico setelah mengalahkan West Germany dengan skor 3-2. Dan untuk kesekian kalinya, Maradona kembali merayakannya dengan pesta dan mabuk-mabukan, tidak terlepas dari narkoba yang sudah menjadi candu bagi dirinya. Sepertinya hal ini sudah menjadi kebiasaan buruk bagi si Cebol.

Kembali memperkuat Napoli, masih dalam euphoria juara piala dunia. Tidak lama dari itu Maradona ditimpa berita buruk setelah seorang wanita melahirkan seorang anak laki-laki yang ia akui adalah hasil dari persetubuhannya bersama Maradona. Claudia Villafane yang pada saat itu menjadi kekasih dari Maradona dan sedang mengandung dua bulan shock ketika ia mengetahui kabar ini. Claudia menanyakan langsung pada Maradona ketika sesampainya ia dirumah, Maradona menampik hal itu dan mengatakan bahwa ini adalah suatu kebohongan, tetapi rupanya Claudia tidak semudah itu mempercayai Maradona, dan ia menanyakan kembali kebenaran akan hal itu dan Maradona bersikukuh dengan statemennya.  

Rupanya berita buruk tersebut tidak membuat karir Maradona meredup bersama S.S.C Napoli. Maradona kembali mempersembahkan gelar bagi Napoli dengan menjuarai Piala UEFA pada musim 1988-1989 setelah mengalahkan Vfb Stuttgart dan tidak berhenti sampai disitu, Maradona juga kembali membawa S.S.C Napoli menjuarai Serie A pada musim 1989-1990. Hal ini menjadikan Maradona sangat digilai di Napoli. Warga Napoli merayakan kejayannya dengan euphoria yang sangat luar biasa, selama kurang lebih dua bulan lamanya warga Napoli merayakan pesta kejayaan klub ini, seluruh sudut kota berwarna biru. Tetapi sangat disayangkan ketika sang mega bintang ini semakin larut dalam pergaulan bebasnya. Maradona semakin tidak terkendali dalam aktifitas diluar lapangan, dan kembali alkohol, sex bebas dan narkoba menjadi sesuatu yang terus ada dalam dirinya. Seorang suporter fanatik Napoli yaitu Gennaro Mantouri telah memberikan sebuah peringatan bagi Maradona agar berhati-hati karena pada saat itu cocaine sangat banyak tersebar dikota ini. Terlebih ketika Maradona terjalin hubungan dengan Giuliano Family, salah satu mafia yang ada dikota tersebut, tetapi Maradona tidak menanggapi dengan serius teguran dari Gennaro Mantouri. Pada tahun 1991 Maradona mengakhiri pengabdiannya pada S.S.C Napoli setelah ia berhasil mengantarkan tim yang ia bela menjadi juara.

Setelah mengakhiri kerja sama nya dengan S.S.C Napoli, Maradona memperkuat beberapa tim seperti Sevilla, Newells Old Boys dan kembali ke Boca Junior, tetapi sayangnya ia kembali terlibat beberapa kasus yang mengakibatkan ia tidak lagi berkarir sebagai pemain sepak bola. Setelah daripada itu juga ia sempat melatih Tim Nasional Argentina, tetapi ia tidak dapat memberikan kontribusi banyak bagi negaranya, hal ini membuktikan bahwa pemain hebat tidak dapat menjadi pelatih hebat. Pada hari Rabu 25 November 2020 dikabarkan bahwa Diego Armando Maradona telah meninggal dunia. Hal ini mengejutkan seluruh pecinta sepak bola dan masyarakat luas, berbagai penghormatan banyak dilakukan oleh para penngemarnya dan pecinta sepak bola di dunia, selamat jalan Diego.

 

Penulis: Rifqi Maulana

 

Comments

coxakeco

500 Mg[/url] Amoxicillin 500mg Capsules ujd.vfsn.prungtw.com.xsg.el http://mewkid.net/when-is-xuxlya3/

ugikiuharu

500 Mg[/url] Buy Amoxicillin pwc.qjue.prungtw.com.eee.fr http://mewkid.net/when-is-xuxlya3/

uwesumor

500 Mg[/url] Amoxicillin ogd.lgju.prungtw.com.fvk.gb http://mewkid.net/when-is-xuxlya3/

oyucoaqi

500mg Capsules[/url] Buy Amoxicillin Online wtr.liwx.prungtw.com.cus.on http://mewkid.net/when-is-xuxlya3/

iduocogmirume

500 Mg[/url] Amoxicillin Without Prescription pqx.afni.prungtw.com.kmy.mv http://mewkid.net/when-is-xuxlya3/

ukikipayeesew

Amoxicillin[/url] Buy Amoxicillin Online zbm.xrko.prungtw.com.vsn.jm http://mewkid.net/when-is-xuxlya3/

Your Cart

Your cart is currently empty.
Click here to continue shopping.
Thanks for contacting us! We'll get back to you shortly. Thanks for subscribing Thanks! We will notify you when it becomes available! The max number of items have already been added There is only one item left to add to the cart There are only [num_items] items left to add to the cart