- Shop
- P-1080
-
Prung Station
- Prung Station
-
PODCAST
- PODCAST
- DON KUMBANG Eps 1
- ALBERT SHADRACH Eps 2
- COACH COKIE Eps 3
- IRFAN POPISH Eps 4
- SHAMROOG Eps 5
- ATET STONEBOYS Eps 6
- REIZA SEEON Eps 7
- MORREZZA Eps 8
- TONKILLS Eps 9
- CARANGLAKSITA ABHIMANTRA Eps 10
- ARLAN SIDDHA Eps 11
- AYAH DONNY Eps 12
- AL a.k.a UCAY Eps 13
- DANI MILLENIX Eps 14
- AAN HAIRCUT EPS 15
- IM BOBS Eps 16
- LUCKY SOUNDSYSTEM Eps 17
- ATMOSFER DARI PRUNG STATION Eps 18
- SIR IYAI Eps 19
- BANDUNG SUPPORTER ALLIANCE Eps 20
- ANGKE BULLDOG BRIGADE Eps 21
- UGE JABAR Eps 22
- RANDY NTENK Eps 23
- DHANI MUNGGARAN Eps 24
- TOBIAS GINANJAR Eps 25
- AUN RAHMAN Eps 26
- KANG JALU BANDUNG PREMIER LEAGUE Eps 27
- FLAND Eps 28
- ALTER.NAIVE Eps 29
- JEBO & PHEY Eps 30
- ALIF SAPTO NUGROHO Eps 31
-
PRUNGPEDIA WITH SHAMROOG
- PRUNGPEDIA WITH SHAMROOG
- INTRODUCING PRUNGPEDIA EPS. 1
- WHAT IS CATALONIA ? EPS. 2
- FC BARCELONA BETWEEN STRUGGLE AND FOOTBALL EPS. 3
- FC BARCELONA MES QUE UN CLUB? EPS. 4
- CHRONICLE OF UK & IRELAND STORY PART 1 EPS. 5
- CHRONICLE OF UK & IRELAND STORY PART 2 EPS. 6
- CHRONICLE OF UK & IRELAND STORY PART 3 EPS. 7
- UNTOUCHABLE AFRICA PART 1 EPS. 8
- UNTOUCHABLE AFRICA PART 2 EPS. 9
- UNTOUCHABLE AFRICA PART 3 EPS. 10
- STORY OF BALKANS PART 1 EPS. 11
- STORY OF BALKANS PART 2 EPS. 12
- DERETAN BERLIAN SEPAKBOLA BALKAN EPS. 13
- GREAT STORY OF GREATER LONDON EPS. 14
- FOOTBALL STORY IN GREATER LONDON EPS. 15 (2023)
- BELANDA DAN SERBA-SERBI CERITANYA EPS. 16
- BELANDA, RAJA TAK BERMAHKOTA DARI EROPA EPS. 17
- MAGNIFICENT LAND OF BRAZIL EPS. 18
- BRAZIL : FAKTA DI BALIK RAKSASA SEPAKBOLA DUNIA EPS. 19
- HISTORIA ITALIA EPS. 20
- CULTURA DI CALCIO EP. 21
- MAGNIFICENT HISTORY OF TURKIYE EPS. 22
- TURKIYE FOOTBALL ANTHOLOGY EPS. 23
- THAILAND : LAND OF SMILES EPS. 24
- CERITA SEPAK BOLA, NEGARA GAJAH PUTIH EPS. 25
- AUSTRALIA : LAND OF HOPE FROM THE SOUTH EPS. 26
- AUSTRALIAN SOCCEROOS EPS. 27
- JAPAN : LAND OF THE RISING SUN EPS. 28
- HISTORY OF JAPAN : SAKKĀ (SOCCER/FOOTBALL) EPS. 29
- From Russia With Love Part 1 EPS. 30
- From Russia With Love Part 2 EPS. 31
- RUSSIAN FOOTBALL : THE SLEEPING GIANT BEAR EPS. 32
- NORDIC - SCANDINAVIAN WORLD PART 1 EPS. 33
- SCANDINAVIAN FOOTBALL SAGA EPS. 34
- U.S.A UNITED STATES OF AMERICA : NEW WORLD EPS. 35
- HISTORY OF AMERICAN FOOTBALL SOCCER EPS. 36
- DON'T CRY FOR ME ARGENTINA EPS. 37
- ARGENTINA : SOUTH AMERICAN FOOTBALL UNDERDOG EPS. 38
- HOLA AMIGOS, MEXICANO EPS. 39
- MEXICO : MESOAMERICA FUTBOL GIGANTE EPS. 40
- GERMANY : DEUTSCHLAND UBER ALLES EPS. 41
- GERMANY : DER PANZER VON EUROPA EPS. 42
- FRANCE : LIBERTE EGALITE FRATERNITE EPS. 43
- FRANCE : Le-Coq d'Europe EPS. 44
- PORTUGAL : Imperio Maritimo do Mundo EPS. 45
- PORTUGAL: Navigadores do Europa EPS. 46
- URUGUAY : Magical Sun of May (Magico Sol de Mayo) EPS. 47
- URUGUAY : SLEEPING GIANT FROM SOUTH AMERICAN EPS. 48
- SOUTH KOREA: STORY FROM THE HAN RIVER EPS. 49
- SOUTH KOREA: TIGER OF ASIAN FOOTBALL EPS. 50
- POLSKA: WHITE EAGLE OF EUROPE EPS.51
- POLANDIA: Biało-Czerwoni Orły – White-Red Eagle EPS.52
- MALAYSIA : Kisah Tanah Melayu EPS. 53
- MALAYSIA : Harimau dari Semenanjung Malaya EPS. 54
- SINGAPURA : Small Island, Big Hope EPS. 55
- SINGAPORE: Singa Selat Malaka EPS. 56
-
SOUND OF PRUNG
- SOUND OF PRUNG
- Ay Ay Bruv !! Eps.1
- Subkultur Terakhir Itu Bernama Football Casuals Eps. 2
- Kontradiksi Antara Ultras dan Football Casuals Eps.3
- Sayap Kiri ST. PAULI Eps.4
- If You Tolerate This Your Children Will Be Next Eps.5
- Ada apa dengan Inggris dan Rusia? (Battle of Marseille) Eps.6
- Against Modern Football? Eps.7
- Wajah Suporter Sepakbola Turki Eps.8
- Aries Ediwan: "THE MOST WANTED !" Eps.9
- Tuhan Menciptakan Manchester Pada Hari Ke Enam (Madchester Scene) Eps.10
- Aldi Keparat : NewYork punya C.B.G.B, Bandung punya Saparua Eps.11
- Aldi Salladin : Review Film Trainspotting Eps.12
- England Fans Tak Ubahnya Seperti Kita!!! Eps.13
- 11 Orang Dari 270 Juta Jiwa, Masa Iyah Sih? Eps.14
- PRUNG X BOATSY (Lads From Forest Executive Crew) Eps.15
- Sometimes Maybe Good, Sometimes Maybe Shit (The Naughty Footballers) Eps.16
- When Football Meets Music #1 (Kasabian,Blur,Oasis,The Stone Roses) Eps.17
- Sekali Seumur Hidup Mengharumkan Nama Bangsa Eps.18
- Keangkuhan Petinggi Klub VS Kesetiaan Pemain ke 12. Eps19
- When Football Meets Music #2 (Johnny Rotten, Suggs Madness, Cockney Rejects,The Business) Eps.20
- Hantam Prasangka Buruk! (AAN Haircuts, ACA Straight Answer, ANGKE Bulldog Brigade) Eps.21
- BUDI DALTON: Football Casuals di Mata Budayawan Eps.22
- DODI BRAWLERS68 : Anti Rasis Belum Tentu Anti Fasis! Eps.23
- SHAMROOG : Most Dangerous Football Derby Eps.24
- MEET THE OWNERS | Riverside Forest Eps.25
- MEET THE OWNER | Birds Death Brigade Eps.26
- UTAY WARRIORS : Good Friends Good Family As One Eps.27
- MEET THE OWNERS | Kita Main 12 Orang! Eps. 28
- MEET THE OWNERS | Non League - Our Football Game Eps. 29
- MEET THE OWNERS | Chasing The Underdogs Eps. 30
- IEV TENGIK Mau Jadi Host Baru Sound Of Prung ? Eps. 31
- PAHYOL : Indie Bukan Totebag Apalagi Kopi Senja Eps.32
- PRABU PRAMAYOUGHA Saturday Night Karaoke : Don't Watch This! Eps.33
- BUDI TURLTES JR | FROM BANDUNG TO U.K & EUROPEAN TOUR EPS.34
- AKBER ( EYEDUST ) : KOMINFO RONGSOK !! ILUSTRATOR JADI SUSAH BERKARYA Eps.35
- DASA & EKY : BANDUNG MASIH JADI KOTA KREATIF ? YAKIN ?? Eps.36
- COKIE RIOTZ : TULANG BESI HADIR DENGAN NUANSA OI!CHESTRA Eps.37
- DOCMARTERS BANDUNG : WE ARE BACK !!! ROAD TO ONE DECADE DOCMARTERS BANDUNG Eps.38
- KIMUNG : TERNYATA RAVE MUSIC BUKAN SEKEDAR PARTY Eps.39
- HADI "ANTI SQUAD" : DARI JALANAN SAMPAI LAYAR LEBAR Eps.40
- MUSIC FOR ALL - STOP THE HATE : ROAD TO COCKNEY REJECTS FAREWELL TOUR 2023 Eps.41
- NO TICKET NO SHOW : ROAD TO COCKNEY REJECTS FAREWELL TOUR 2023 Eps.42
- COCKNEY KIDZ : KENAPA JATUH CINTA DENGAN WEST HAM UNITED ? PAKET KUMPLIT ! Eps.43
- DENNIE SHERMAN : TIDAK ADA PERBEDAAN KASTA DI WESTHAM RELATE DENGAN SKINHEAD ! Eps.45
- HAMMERS BANDUNG : BANGGA MENJADI MEDIOKER ! Eps.46
- BREZ : EAST END LONDON PUNYA COCKNEY, WEST BANDUNG PUNYA KOKDA Eps.47
- WISNU THE BOLDNESS : NGOBROLIN SKENA BALI SAMPAI REKLAMASI Eps.48
- IBOI STRENGTH THRU : CARILAH KESAMAAN, JANGAN CARI PERBEDAAN ps.48
- SUNNY SUMMERDAY : PROUD TO BE UNPOPULAR Eps.50
- BEBANGKAN OI! SQUAD : FROM TRIBUNE TO THE STAGE Eps.51
- NFC : MANIFESTING MORE GENERATION OF ACHIEVERS. GRASSROOTS WILL SHINE HERE! Eps.52
- KLAB ZINE DAN PERKEMBANGAN ZINE HARI INI! Eps.53
- GEBEG : KOMEDIAN BERKEDOK DRUMMER Eps.54
- MEET THE OWNERS : MAYDAY COLLECTIVE FOOTBALL Eps.55
- MODS INDONESIA : PERJALANAN MODS DI INDONESIA, SEMUA ADA DI BUKU INI ! Eps.56
- BANDUNG REGGAE SUPPORTER : SKINHEAD KOK DENGERIN REGGAE ? Eps.57
- MONYONG & TOMMY : OBROLAN BERKESAN BERSAMA KAWAN DARI NEGERI JIRAN Eps.58
- BUJANGAN URBAN : BANYAK GRAFFITI DI SUATU KOTA? BERARTI KOTA ITU KORUP! Eps.59
- SÉBASTIEN LOUIS : AUTHOR OF ULTRAS, GLI ALTRI PROTAGONISTI DEL CALCIO Eps.60
- HASBI ILMAN : KEMASAN BERITA CIAMIK ALA JURNALISTIK KOMIK Eps.61
- JACK AND JHON : HENTIKAN SEGALA KEKERASAN MARI KITA PARTY !!! Eps.62
- MEET THE OWNERS : KALAU MERUSAK PERTEMANAN, MENDING BUBAR! Eps.63
- MEET THE OWNERS : HARUS ADA PESAN YANG DISAMPAIKAN LEWAT SEPAKBOLA Eps.64
- MEET THE OWNERS : PEMAIN DIGOCEK WASIT, HAL LUAR BIASA DI LIGA 3 Eps. 65
- KUNTOWIYOGA : APAKAH FAN-OWNED CLUB AKAN BERUMUR PANJANG? Eps. 66
- A Moments To Remember Sound of Prung
- RIZKI MASBOX SANJAYA : PERSIB DAN ILUSI SULANJANA Eps. 67
- PASAR GRATIS : NOT FOR CHARITY, THIS IS SOLIDARITY Eps. 68
- KUASSA : PLUGIN LOKAL BERSELANCAR DI PASAR GLOBALEps. 69
- RIO RAZOR : MASIH PERCAYA KONEKSI PERTEMANAN Eps. 70
- INDONESIA MODS MAYDAY : SHOW YOUR DRESS, SHOW YOUR SCOOTER Eps. 71
- NOT FUSSED : GAK BUTUH EXPOSURE, INI SEMUA CUMA BERCANDA Eps. 72
- FAHMI RAMDHANI : YANG NONTON PURE SATURDAY ITU, PASTI WANGI! Eps. 73
- BANDUNG CLOBBER MARKET : CLOBBER ITU DARI ATAS SAMPAI BAWAH! Eps. 74
-
WEEKEND WAVES
- WEEKEND WAVES
- WEEKEND WAVES #track1 : ALDI SALLADIN
- WEEKEND WAVES #track2 : DEATHLESS
- WEEKEND WAVES #track3 : ACHELL SUEZ
- WEEKEND WAVES #track4 : MOONSHINE69
- WEEKEND WAVES #track5 : FYSN19
- WEEKEND WAVES #track6 : PEMUDA SALAH JALAN
- WEEKEND WAVES #track7 : Luckysoundsystem
- WEEKEND WAVES #track8 : USINNISU
- WEEKEND WAVES #track9 : SENPI MUSIC
- WEEKEND WAVES #track10 : DONGTSAY
- Bring Back The 80's
-
Webzine
- Webzine
-
Football History
- Football History
- Resistensi Budaya F.C. United Of Manchester
- Sektarianisme Antara Celtic dan Rangers
- Permainan Kotor Dari Dataran Inggris, The Crazy Gang dan Tingkah Tengilnya
- Afiliasi Politik Dalam Sepak Bola
- Banalitas Kejahatan Sepak Bola Italia
- Dari The Busby Babes Hingga Munich Disaster
- Lupakan Milan, Sisilia Memiliki Sektarianisme Tak Terbantahkan
- GUARD OF HONOUR, TRADISI TUA YANG TETAP DILESTARIKAN
- Royal Shrovetide Football Match dan Asal Muasal Istilah Derby
- Melawan Penjajahan Dengan Sepakbola
- The Dog Saved Manchester United
- Tartan Army: Fanatisme dan Kenakalan Supporter Skotlandia
- Kebencian Warga Liverpool Terhadap Inggris
- Dendam Kesumat Antara Inggris dan Jerman
- Narcos Football: Kartel Narkoba dan Sepakbola Kolombia
- Akar Permusuhan Manchester United Vs Leeds United
- Budaya Amsterdam dan Kebebasan Bob Marley
- Asal Muasal Perjudian Dalam Sepak Bola
- Aksi Protes dan Isu Bubarnya Curva Nord Atalanta Bergamo
- DEATH MATCH: Aroma Kematian Dalam Suatu Pertandingan
- Akar Rasisme La Familia Beitar
- Tuesday Drinking Club: Budaya Sepak Bola dan Minuman Beralkohol
- The Football War
- Kisah di Balik Football War
- Perlawanan Terhadap Pelecehan Seksual Dalam Dunia Sepak Bola
- Keterlibatan Suporter Dalam Suatu Klub Sepak Bola
- Menelisik Hubungan I’m Forever Blowing Bubbles Dan West Ham United
- SEPAK BOLA DAN KAUM KELAS PEKERJA
-
Our Opinion
- Our Opinion
- Mengapa Rasisme Menyebalkan?
- This Is Our Opinion: Football Casuals, Skena Tanpa Nahkoda
- Who Said Football is Fascist Game?
- Sampai Kapan Hingar Bingar di Stadion Kosong Berakhir?
- Rivalitas Tanpa Menyentuh Profesi
- That’s Why I Love Football
- Memelihara Rasa Peduli Bukanlah Hal Yang Hina
- Who Said Pop Is Dead? Kancah Musik Pop Kota Bandung
- Football Casual Sama Dengan Hypebeast?
- Sepak Bola Indonesia Butuh VAR?
- Sepak Bola dan Budaya Kolektif
- Akhiri Budaya Catcalling Dalam Dunia Suporter!
- Mendambakan Sepak Bola Tanpa Ujaran Kebencian
- Suporter Bukan Sapi Perah, Apalagi Kambing Gembala
-
Figure
- Figure
- Cantona
- Maradona
- Albert Shadrach
- Coach Cokie Riotz
- Irfan Popish
- The Crazy Gang
- Alan McGee
- Enrico, Los Fastidios
- Colin Blaney
- Daniel a.k.a Kulbritania
- Benjamin Odeje
- Exclusive Interview With Dhani Munggaran
- Exclusive Interview With Dimaz Maulana, Bawahskor
- Ronny Pattinasarany: Sepakbola, Keluarga dan Bandar Narkoba
- George Best: Kenakalan Dan Kepiawaian Di Atas Lapangan
- Bob Marley: Perdamaian, Kemerdekaan dan Sepak Bola
- Nadia Nadim : Dari Herat Menjadi Pemain Sepak Bola Denmark Terhebat
- Meet the firm
-
Subculture
- Subculture
- Budaya Kritik Suporter
- Fanatisme Suporter
- Football Casuals
- Madchester
- Derby Tamanchester
- Musik dan sepak bola
- Asal Muasal Istilah Derby
- Guard Of Honour
- Sisilia Memiliki Sektarianisme Tak Terbantahkan
- Makna Simbol Dalam Suporter Sepak Bola
- Dari The Busby Babes Hingga Munich Disaster
- Era Baru Dalam Dunia Suporter Sepak Bola
- Italy's Ultras
- Banalitas Kejahatan Sepak Bola Italia
- Afiliasi Politik Dalam Sepak Bola
- Sektarianisme Antara Celtic dan Rangers
- Resistensi Budaya F.C. United Of Manchester
- Resistensi Supporter Melalui Street Art
- Naked Fussball dan Bentuk Protes Terhadap Sepak Bola Modern
- Resistensi Ultras Raja Casablanca
- Football Fanzine History
-
Music
- Music
- Liam Gallagher, Once
- Live Review, Down By The River Thames
- The Skinner Brothers
- Ian Brown
- Salford Lads Club, The Smiths dan Kenakalan Remaja Manchester
- Kenapa Ian Brown Dipanggil King Monkey?
- Makna Dibalik Simbol Lemon The Stone Roses
- Morrissey: Eksistensi dan Kontroversi
- Cerita Dibalik Lagu Bella Ciao dan Dali Mask
- Fanatisme The Stone Roses Terhadap Manchester United
- MANIC STREET PREACHERS: Senandung Perlawanan Dalam Balutan Musik Rock
- Liam Gallagher Vs Damon Albarn: Battle of Britpop, apa kabar?
- Apakah Reuni Oasis Hanya Omong Kosong?
- Siapa Sosok Pria Dalam Cover Album Meat Is Murder?
- PRUNG EXCLUSIVE INTERVIEW WITH COLIN, FROM VANILLA MUFFINS
- Movie
-
Fashion
- Fashion
- Monkey Jacket
- Harmonisasi Inggris Dan Jerman
- Paisley
- P-1080 Project
- PRUNG, Filosofi dan Makna
- Dari Suku Inuit, Medan Perang Hingga Modernist Connoisseurs
- A Short History Of Socks
- A Little Story Tracksuits Story
- Bucket Hat Story: Dari Pedesaan Sampai Panggung Besar
- Fashion and Football Culture
- What’s the Story? Gingham Glory!
- A Short Story Camouflage Pattern
- A Little Knitwear Story
- Menelusuri Perjalanan Smock Jacket
- Menelisik Perjalanan Panjang Flight Jacket
- Cargo Pants History: Dari Medan Perang Hingga Lemari Pakaian
- Dropshipper
- About
-
Shop
-
P-1080
-
Prung Station
-
PODCAST
- DON KUMBANG Eps 1
- ALBERT SHADRACH Eps 2
- COACH COKIE Eps 3
- IRFAN POPISH Eps 4
- SHAMROOG Eps 5
- ATET STONEBOYS Eps 6
- REIZA SEEON Eps 7
- MORREZZA Eps 8
- TONKILLS Eps 9
- CARANGLAKSITA ABHIMANTRA Eps 10
- ARLAN SIDDHA Eps 11
- AYAH DONNY Eps 12
- AL a.k.a UCAY Eps 13
- DANI MILLENIX Eps 14
- AAN HAIRCUT EPS 15
- IM BOBS Eps 16
- LUCKY SOUNDSYSTEM Eps 17
- ATMOSFER DARI PRUNG STATION Eps 18
- SIR IYAI Eps 19
- BANDUNG SUPPORTER ALLIANCE Eps 20
- ANGKE BULLDOG BRIGADE Eps 21
- UGE JABAR Eps 22
- RANDY NTENK Eps 23
- DHANI MUNGGARAN Eps 24
- TOBIAS GINANJAR Eps 25
- AUN RAHMAN Eps 26
- KANG JALU BANDUNG PREMIER LEAGUE Eps 27
- FLAND Eps 28
- ALTER.NAIVE Eps 29
- JEBO & PHEY Eps 30
- ALIF SAPTO NUGROHO Eps 31
-
PRUNGPEDIA WITH SHAMROOG
- INTRODUCING PRUNGPEDIA EPS. 1
- WHAT IS CATALONIA ? EPS. 2
- FC BARCELONA BETWEEN STRUGGLE AND FOOTBALL EPS. 3
- FC BARCELONA MES QUE UN CLUB? EPS. 4
- CHRONICLE OF UK & IRELAND STORY PART 1 EPS. 5
- CHRONICLE OF UK & IRELAND STORY PART 2 EPS. 6
- CHRONICLE OF UK & IRELAND STORY PART 3 EPS. 7
- UNTOUCHABLE AFRICA PART 1 EPS. 8
- UNTOUCHABLE AFRICA PART 2 EPS. 9
- UNTOUCHABLE AFRICA PART 3 EPS. 10
- STORY OF BALKANS PART 1 EPS. 11
- STORY OF BALKANS PART 2 EPS. 12
- DERETAN BERLIAN SEPAKBOLA BALKAN EPS. 13
- GREAT STORY OF GREATER LONDON EPS. 14
- FOOTBALL STORY IN GREATER LONDON EPS. 15 (2023)
- BELANDA DAN SERBA-SERBI CERITANYA EPS. 16
- BELANDA, RAJA TAK BERMAHKOTA DARI EROPA EPS. 17
- MAGNIFICENT LAND OF BRAZIL EPS. 18
- BRAZIL : FAKTA DI BALIK RAKSASA SEPAKBOLA DUNIA EPS. 19
- HISTORIA ITALIA EPS. 20
- CULTURA DI CALCIO EP. 21
- MAGNIFICENT HISTORY OF TURKIYE EPS. 22
- TURKIYE FOOTBALL ANTHOLOGY EPS. 23
- THAILAND : LAND OF SMILES EPS. 24
- CERITA SEPAK BOLA, NEGARA GAJAH PUTIH EPS. 25
- AUSTRALIA : LAND OF HOPE FROM THE SOUTH EPS. 26
- AUSTRALIAN SOCCEROOS EPS. 27
- JAPAN : LAND OF THE RISING SUN EPS. 28
- HISTORY OF JAPAN : SAKKĀ (SOCCER/FOOTBALL) EPS. 29
- From Russia With Love Part 1 EPS. 30
- From Russia With Love Part 2 EPS. 31
- RUSSIAN FOOTBALL : THE SLEEPING GIANT BEAR EPS. 32
- NORDIC - SCANDINAVIAN WORLD PART 1 EPS. 33
- SCANDINAVIAN FOOTBALL SAGA EPS. 34
- U.S.A UNITED STATES OF AMERICA : NEW WORLD EPS. 35
- HISTORY OF AMERICAN FOOTBALL SOCCER EPS. 36
- DON'T CRY FOR ME ARGENTINA EPS. 37
- ARGENTINA : SOUTH AMERICAN FOOTBALL UNDERDOG EPS. 38
- HOLA AMIGOS, MEXICANO EPS. 39
- MEXICO : MESOAMERICA FUTBOL GIGANTE EPS. 40
- GERMANY : DEUTSCHLAND UBER ALLES EPS. 41
- GERMANY : DER PANZER VON EUROPA EPS. 42
- FRANCE : LIBERTE EGALITE FRATERNITE EPS. 43
- FRANCE : Le-Coq d'Europe EPS. 44
- PORTUGAL : Imperio Maritimo do Mundo EPS. 45
- PORTUGAL: Navigadores do Europa EPS. 46
- URUGUAY : Magical Sun of May (Magico Sol de Mayo) EPS. 47
- URUGUAY : SLEEPING GIANT FROM SOUTH AMERICAN EPS. 48
- SOUTH KOREA: STORY FROM THE HAN RIVER EPS. 49
- SOUTH KOREA: TIGER OF ASIAN FOOTBALL EPS. 50
- POLSKA: WHITE EAGLE OF EUROPE EPS.51
- POLANDIA: Biało-Czerwoni Orły – White-Red Eagle EPS.52
- MALAYSIA : Kisah Tanah Melayu EPS. 53
- MALAYSIA : Harimau dari Semenanjung Malaya EPS. 54
- SINGAPURA : Small Island, Big Hope EPS. 55
- SINGAPORE: Singa Selat Malaka EPS. 56
-
SOUND OF PRUNG
- Ay Ay Bruv !! Eps.1
- Subkultur Terakhir Itu Bernama Football Casuals Eps. 2
- Kontradiksi Antara Ultras dan Football Casuals Eps.3
- Sayap Kiri ST. PAULI Eps.4
- If You Tolerate This Your Children Will Be Next Eps.5
- Ada apa dengan Inggris dan Rusia? (Battle of Marseille) Eps.6
- Against Modern Football? Eps.7
- Wajah Suporter Sepakbola Turki Eps.8
- Aries Ediwan: "THE MOST WANTED !" Eps.9
- Tuhan Menciptakan Manchester Pada Hari Ke Enam (Madchester Scene) Eps.10
- Aldi Keparat : NewYork punya C.B.G.B, Bandung punya Saparua Eps.11
- Aldi Salladin : Review Film Trainspotting Eps.12
- England Fans Tak Ubahnya Seperti Kita!!! Eps.13
- 11 Orang Dari 270 Juta Jiwa, Masa Iyah Sih? Eps.14
- PRUNG X BOATSY (Lads From Forest Executive Crew) Eps.15
- Sometimes Maybe Good, Sometimes Maybe Shit (The Naughty Footballers) Eps.16
- When Football Meets Music #1 (Kasabian,Blur,Oasis,The Stone Roses) Eps.17
- Sekali Seumur Hidup Mengharumkan Nama Bangsa Eps.18
- Keangkuhan Petinggi Klub VS Kesetiaan Pemain ke 12. Eps19
- When Football Meets Music #2 (Johnny Rotten, Suggs Madness, Cockney Rejects,The Business) Eps.20
- Hantam Prasangka Buruk! (AAN Haircuts, ACA Straight Answer, ANGKE Bulldog Brigade) Eps.21
- BUDI DALTON: Football Casuals di Mata Budayawan Eps.22
- DODI BRAWLERS68 : Anti Rasis Belum Tentu Anti Fasis! Eps.23
- SHAMROOG : Most Dangerous Football Derby Eps.24
- MEET THE OWNERS | Riverside Forest Eps.25
- MEET THE OWNER | Birds Death Brigade Eps.26
- UTAY WARRIORS : Good Friends Good Family As One Eps.27
- MEET THE OWNERS | Kita Main 12 Orang! Eps. 28
- MEET THE OWNERS | Non League - Our Football Game Eps. 29
- MEET THE OWNERS | Chasing The Underdogs Eps. 30
- IEV TENGIK Mau Jadi Host Baru Sound Of Prung ? Eps. 31
- PAHYOL : Indie Bukan Totebag Apalagi Kopi Senja Eps.32
- PRABU PRAMAYOUGHA Saturday Night Karaoke : Don't Watch This! Eps.33
- BUDI TURLTES JR | FROM BANDUNG TO U.K & EUROPEAN TOUR EPS.34
- AKBER ( EYEDUST ) : KOMINFO RONGSOK !! ILUSTRATOR JADI SUSAH BERKARYA Eps.35
- DASA & EKY : BANDUNG MASIH JADI KOTA KREATIF ? YAKIN ?? Eps.36
- COKIE RIOTZ : TULANG BESI HADIR DENGAN NUANSA OI!CHESTRA Eps.37
- DOCMARTERS BANDUNG : WE ARE BACK !!! ROAD TO ONE DECADE DOCMARTERS BANDUNG Eps.38
- KIMUNG : TERNYATA RAVE MUSIC BUKAN SEKEDAR PARTY Eps.39
- HADI "ANTI SQUAD" : DARI JALANAN SAMPAI LAYAR LEBAR Eps.40
- MUSIC FOR ALL - STOP THE HATE : ROAD TO COCKNEY REJECTS FAREWELL TOUR 2023 Eps.41
- NO TICKET NO SHOW : ROAD TO COCKNEY REJECTS FAREWELL TOUR 2023 Eps.42
- COCKNEY KIDZ : KENAPA JATUH CINTA DENGAN WEST HAM UNITED ? PAKET KUMPLIT ! Eps.43
- DENNIE SHERMAN : TIDAK ADA PERBEDAAN KASTA DI WESTHAM RELATE DENGAN SKINHEAD ! Eps.45
- HAMMERS BANDUNG : BANGGA MENJADI MEDIOKER ! Eps.46
- BREZ : EAST END LONDON PUNYA COCKNEY, WEST BANDUNG PUNYA KOKDA Eps.47
- WISNU THE BOLDNESS : NGOBROLIN SKENA BALI SAMPAI REKLAMASI Eps.48
- IBOI STRENGTH THRU : CARILAH KESAMAAN, JANGAN CARI PERBEDAAN ps.48
- SUNNY SUMMERDAY : PROUD TO BE UNPOPULAR Eps.50
- BEBANGKAN OI! SQUAD : FROM TRIBUNE TO THE STAGE Eps.51
- NFC : MANIFESTING MORE GENERATION OF ACHIEVERS. GRASSROOTS WILL SHINE HERE! Eps.52
- KLAB ZINE DAN PERKEMBANGAN ZINE HARI INI! Eps.53
- GEBEG : KOMEDIAN BERKEDOK DRUMMER Eps.54
- MEET THE OWNERS : MAYDAY COLLECTIVE FOOTBALL Eps.55
- MODS INDONESIA : PERJALANAN MODS DI INDONESIA, SEMUA ADA DI BUKU INI ! Eps.56
- BANDUNG REGGAE SUPPORTER : SKINHEAD KOK DENGERIN REGGAE ? Eps.57
- MONYONG & TOMMY : OBROLAN BERKESAN BERSAMA KAWAN DARI NEGERI JIRAN Eps.58
- BUJANGAN URBAN : BANYAK GRAFFITI DI SUATU KOTA? BERARTI KOTA ITU KORUP! Eps.59
- SÉBASTIEN LOUIS : AUTHOR OF ULTRAS, GLI ALTRI PROTAGONISTI DEL CALCIO Eps.60
- HASBI ILMAN : KEMASAN BERITA CIAMIK ALA JURNALISTIK KOMIK Eps.61
- JACK AND JHON : HENTIKAN SEGALA KEKERASAN MARI KITA PARTY !!! Eps.62
- MEET THE OWNERS : KALAU MERUSAK PERTEMANAN, MENDING BUBAR! Eps.63
- MEET THE OWNERS : HARUS ADA PESAN YANG DISAMPAIKAN LEWAT SEPAKBOLA Eps.64
- MEET THE OWNERS : PEMAIN DIGOCEK WASIT, HAL LUAR BIASA DI LIGA 3 Eps. 65
- KUNTOWIYOGA : APAKAH FAN-OWNED CLUB AKAN BERUMUR PANJANG? Eps. 66
- A Moments To Remember Sound of Prung
- RIZKI MASBOX SANJAYA : PERSIB DAN ILUSI SULANJANA Eps. 67
- PASAR GRATIS : NOT FOR CHARITY, THIS IS SOLIDARITY Eps. 68
- KUASSA : PLUGIN LOKAL BERSELANCAR DI PASAR GLOBALEps. 69
- RIO RAZOR : MASIH PERCAYA KONEKSI PERTEMANAN Eps. 70
- INDONESIA MODS MAYDAY : SHOW YOUR DRESS, SHOW YOUR SCOOTER Eps. 71
- NOT FUSSED : GAK BUTUH EXPOSURE, INI SEMUA CUMA BERCANDA Eps. 72
- FAHMI RAMDHANI : YANG NONTON PURE SATURDAY ITU, PASTI WANGI! Eps. 73
- BANDUNG CLOBBER MARKET : CLOBBER ITU DARI ATAS SAMPAI BAWAH! Eps. 74
-
WEEKEND WAVES
- WEEKEND WAVES #track1 : ALDI SALLADIN
- WEEKEND WAVES #track2 : DEATHLESS
- WEEKEND WAVES #track3 : ACHELL SUEZ
- WEEKEND WAVES #track4 : MOONSHINE69
- WEEKEND WAVES #track5 : FYSN19
- WEEKEND WAVES #track6 : PEMUDA SALAH JALAN
- WEEKEND WAVES #track7 : Luckysoundsystem
- WEEKEND WAVES #track8 : USINNISU
- WEEKEND WAVES #track9 : SENPI MUSIC
- WEEKEND WAVES #track10 : DONGTSAY
-
PODCAST
- Bring Back The 80's
-
Webzine
-
Football History
- Resistensi Budaya F.C. United Of Manchester
- Sektarianisme Antara Celtic dan Rangers
- Permainan Kotor Dari Dataran Inggris, The Crazy Gang dan Tingkah Tengilnya
- Afiliasi Politik Dalam Sepak Bola
- Banalitas Kejahatan Sepak Bola Italia
- Dari The Busby Babes Hingga Munich Disaster
- Lupakan Milan, Sisilia Memiliki Sektarianisme Tak Terbantahkan
- GUARD OF HONOUR, TRADISI TUA YANG TETAP DILESTARIKAN
- Royal Shrovetide Football Match dan Asal Muasal Istilah Derby
- Melawan Penjajahan Dengan Sepakbola
- The Dog Saved Manchester United
- Tartan Army: Fanatisme dan Kenakalan Supporter Skotlandia
- Kebencian Warga Liverpool Terhadap Inggris
- Dendam Kesumat Antara Inggris dan Jerman
- Narcos Football: Kartel Narkoba dan Sepakbola Kolombia
- Akar Permusuhan Manchester United Vs Leeds United
- Budaya Amsterdam dan Kebebasan Bob Marley
- Asal Muasal Perjudian Dalam Sepak Bola
- Aksi Protes dan Isu Bubarnya Curva Nord Atalanta Bergamo
- DEATH MATCH: Aroma Kematian Dalam Suatu Pertandingan
- Akar Rasisme La Familia Beitar
- Tuesday Drinking Club: Budaya Sepak Bola dan Minuman Beralkohol
- The Football War
- Kisah di Balik Football War
- Perlawanan Terhadap Pelecehan Seksual Dalam Dunia Sepak Bola
- Keterlibatan Suporter Dalam Suatu Klub Sepak Bola
- Menelisik Hubungan I’m Forever Blowing Bubbles Dan West Ham United
- SEPAK BOLA DAN KAUM KELAS PEKERJA
-
Our Opinion
- Mengapa Rasisme Menyebalkan?
- This Is Our Opinion: Football Casuals, Skena Tanpa Nahkoda
- Who Said Football is Fascist Game?
- Sampai Kapan Hingar Bingar di Stadion Kosong Berakhir?
- Rivalitas Tanpa Menyentuh Profesi
- That’s Why I Love Football
- Memelihara Rasa Peduli Bukanlah Hal Yang Hina
- Who Said Pop Is Dead? Kancah Musik Pop Kota Bandung
- Football Casual Sama Dengan Hypebeast?
- Sepak Bola Indonesia Butuh VAR?
- Sepak Bola dan Budaya Kolektif
- Akhiri Budaya Catcalling Dalam Dunia Suporter!
- Mendambakan Sepak Bola Tanpa Ujaran Kebencian
- Suporter Bukan Sapi Perah, Apalagi Kambing Gembala
-
Figure
- Cantona
- Maradona
- Albert Shadrach
- Coach Cokie Riotz
- Irfan Popish
- The Crazy Gang
- Alan McGee
- Enrico, Los Fastidios
- Colin Blaney
- Daniel a.k.a Kulbritania
- Benjamin Odeje
- Exclusive Interview With Dhani Munggaran
- Exclusive Interview With Dimaz Maulana, Bawahskor
- Ronny Pattinasarany: Sepakbola, Keluarga dan Bandar Narkoba
- George Best: Kenakalan Dan Kepiawaian Di Atas Lapangan
- Bob Marley: Perdamaian, Kemerdekaan dan Sepak Bola
- Nadia Nadim : Dari Herat Menjadi Pemain Sepak Bola Denmark Terhebat
- Meet the firm
-
Subculture
- Budaya Kritik Suporter
- Fanatisme Suporter
- Football Casuals
- Madchester
- Derby Tamanchester
- Musik dan sepak bola
- Asal Muasal Istilah Derby
- Guard Of Honour
- Sisilia Memiliki Sektarianisme Tak Terbantahkan
- Makna Simbol Dalam Suporter Sepak Bola
- Dari The Busby Babes Hingga Munich Disaster
- Era Baru Dalam Dunia Suporter Sepak Bola
- Italy's Ultras
- Banalitas Kejahatan Sepak Bola Italia
- Afiliasi Politik Dalam Sepak Bola
- Sektarianisme Antara Celtic dan Rangers
- Resistensi Budaya F.C. United Of Manchester
- Resistensi Supporter Melalui Street Art
- Naked Fussball dan Bentuk Protes Terhadap Sepak Bola Modern
- Resistensi Ultras Raja Casablanca
- Football Fanzine History
-
Music
- Liam Gallagher, Once
- Live Review, Down By The River Thames
- The Skinner Brothers
- Ian Brown
- Salford Lads Club, The Smiths dan Kenakalan Remaja Manchester
- Kenapa Ian Brown Dipanggil King Monkey?
- Makna Dibalik Simbol Lemon The Stone Roses
- Morrissey: Eksistensi dan Kontroversi
- Cerita Dibalik Lagu Bella Ciao dan Dali Mask
- Fanatisme The Stone Roses Terhadap Manchester United
- MANIC STREET PREACHERS: Senandung Perlawanan Dalam Balutan Musik Rock
- Liam Gallagher Vs Damon Albarn: Battle of Britpop, apa kabar?
- Apakah Reuni Oasis Hanya Omong Kosong?
- Siapa Sosok Pria Dalam Cover Album Meat Is Murder?
- PRUNG EXCLUSIVE INTERVIEW WITH COLIN, FROM VANILLA MUFFINS
- Movie
-
Fashion
- Monkey Jacket
- Harmonisasi Inggris Dan Jerman
- Paisley
- P-1080 Project
- PRUNG, Filosofi dan Makna
- Dari Suku Inuit, Medan Perang Hingga Modernist Connoisseurs
- A Short History Of Socks
- A Little Story Tracksuits Story
- Bucket Hat Story: Dari Pedesaan Sampai Panggung Besar
- Fashion and Football Culture
- What’s the Story? Gingham Glory!
- A Short Story Camouflage Pattern
- A Little Knitwear Story
- Menelusuri Perjalanan Smock Jacket
- Menelisik Perjalanan Panjang Flight Jacket
- Cargo Pants History: Dari Medan Perang Hingga Lemari Pakaian
-
Football History
- Dropshipper
- About
Keterlibatan Suporter Dalam Suatu Klub Sepak Bola
Berbicara tentang sepak bola, selain menyenangkan untuk di mainkan dan dilihat, sebenarnya olahraga di era modern ini investasi dari taipan-taipan besar dunia terhadap klub sepakbola, mereka mencoba merubah cara klub dalam mengelola manajemen dan timnya. Tidak hanya itu, mereka juga turut serta merancang bagaimana suporter diperlakukan layaknya mesin uang dan mengesampingkan perannya sebagai pendukung klub kesebelasan.
Banyaknya klub besar (secara finansial dan jumlah pendukung) di benua Eropa yang dimiliki oleh Investor, Oligarki, Bangsawan, atau hanya segelintir individu yang sangat kaya. Ini berarti beberapa klub yang terhitung legendaris dan sukses di Eropa, seolah dipaksa bergabung atas keputusan dari para petingginya tanpa memikirkan dampak yang terjadi kepada suporter.
Lahirnya era baru di dunia sepak bola dimana para pengusaha sukses mulai menginvestasikan banyak uang ke dunia sepak bola. Sebut saja seperti Paris Saint-Germain dan Manchester City. Gelontoran uang dari pengusaha asal Timur Tengah di kedua klub tersebut membuat mereka menjadi klub yang bisa mendominasi di liganya masing-masing. Namun, hal berbeda tak nampak di kasta tertinggi sepak bola Jerman, Bundesliga. Di Bundesliga, hampir tak ada investor yang berhasil menggelontorkan dana besar di sebuah klub karena adanya aturan 50+1.
Bundesliga Jerman memang tidak semenarik liga Inggris tetapi sepak bola di Jerman harus banyak di contoh oleh klub-klub lain. Sepak bola Jerman pernah mencatat rata-rata kehadiran penonton terbanyak di stadion seluruh dunia pada musim 2017/2018 karena harga tiket yang terjangkau di kalangan menengah ke bawah membuat tribun stadion selalu di penuhi penonton dan mempunyai budaya penggemar yang fanatik terhadap klub kebanggannya sendiri.
Jerman pernah mengalami masa kelam soal pedihnya kala tata pemerintahan begitu mengandalkan tangan besi. Dipaksa satu visi dan tidak boleh membangkang. Kekuatan hanya ada pada satu tangan. Segalanya berjalan otoriter tanpa ada ruang diskusi. Itulah mengapa Jerman kini berupaya demokratis di segala sektor. Tak terkecuali soal sepak bola. Pemangku kebijakan liga, dalam hal ini di level Bundesliga melahirkan sistem 50+1 dalam model kepemilikan klub. Sejak tahun 1990, konsep ini diterapkan demi menuju struktur klub yang lebih profesional.
Untuk menjadi anggota di klub sepak bola di liga Jerman harus membayar biaya tahunan sekitar 30 sampai 60 euro, tergantung kebijakan klub itu dengan keanggotanya itu sendiri akan mendapatkan akses tiket atau akses ke acara tertentu yang paling penting juga mendapatkan hak suara di klub yang mereka dukung menjadikan suporter klub tersebut bukan konsumen untuk tim tersebut.
Suporter juga memutuskan hal–hal penting mengenai klub dan mereka memiliki suara mayoritas dan keseluruhan 50+1 aturan ini di rancang untuk mencegah investor untuk membeli seluruh klub dan menempatkan kepentingan finansial mereka sendiri di atas kepentingan para suporternya. Keputusan itu sekaligus melindungi dari pemilik yang sembrono dan menjaga kebiasaan demokratis klub-klub Jerman.
Secara historis, tim liga Jerman bukanlah organisasi nirlaba yang dijalankan oleh asosiasi anggota, dan hingga tahun 1998 kepemilikan pribadi dalam bentuk apa pun dilarang. Aturan 50+1, yang diperkenalkan tahun itu, membantu menjelaskan mengapa utang dan upah terkendali dan mengapa harga tiket tetap sangat rendah dibandingkan dengan liga-liga besar lainnya di Eropa.
Bayer Leverkusen dan Wolfsburg adalah dua kasus khusus di Bundesliga, berdasarkan fakta bahwa investor yang memiliki kepentingan di sebuah klub selama lebih dari 20 tahun dapat mengajukan pengecualian dari aturan 50+1. Leverkusen didirikan pada tahun 1904 oleh karyawan perusahaan farmasi Jerman Bayer, yang berbasis di kota. Berafiliasi dengan bengkel lokal, sementara itu, VfL Wolfsburg didirikan pada tahun 1945, hanya tujuh tahun setelah kota itu sendiri dibuat untuk menampung pekerja Volkswagen yang sibuk merakit Beetle atau "mobil rakyat" yang terkenal.
Tantangan pun hadir untuk putusan 50+1. Pada tahun 2009, Raja alat bantu dengar dan Presiden Hannover, Martin Kind berusaha untuk membatalkannya. Tetapi 32 dari 35 klub profesional lainnya menolak proposal tersebut. Tiga abstain setelah pemungutan suara oleh klub di tingkat pertama dan kedua Jerman, Presiden DFL Dr Reinhard Rauball menyatakan kepuasannya.
Bundesliga tetap setia pada prinsipnya dan mempertahankan ketergantungannya pada faktor-faktor yang telah memberikan kontribusi yang menentukan bagi keberhasilan permainan profesional di Jerman dalam beberapa dekade terakhir seperti stabilitas, kontinuitas, dan kedekatan dengan penggemarnya sendiri.
Sementara ribuan dari 290.000 anggota Bayern Munich memenuhi syarat untuk memilih kembali Uli Hoeness sebagai Presiden klub pada tahun 2016. Misalnya, hanya segelintir atau semua karyawan perusahaan induk diberikan hak istimewa yang sama di Leipzig.
Pengecualian lain disepakati pada Desember 2014, ketika miliarder perangkat lunak, Dietmar Hopp diberi lampu hijau untuk mengambil kendali mayoritas Hoffenheim setelah berinvestasi secara konsisten selama dua dekade.
“Penting dalam penilaian permintaan Hoffenheim adalah bahwa selama lebih dari 20 tahun Dietmar Hopp telah memberikan dukungan keuangan yang cukup besar baik untuk tim profesional maupun amatir klub,” bunyi pernyataan DFL saat itu.
Yang terbaru untuk mencari pengecualian, kini telah mendukung Hannover yang baru dipromosikan selama lebih dari 20 tahun. Setelah pertama kali ditunjuk sebagai Presiden klub pada tahun 1997, pria berusia 82 tahun itu memenuhi syarat untuk mengajukan perlakuan khusus pada tahun 2017 dan tampaknya akan mengambil alih kendali klub.
Dengan pemilik asing yang berhasil memompa miliaran uang ke liga lain, beberapa klub Jerman lainnya juga merasa bahwa perubahan diperlukan agar tetap kompetitif di tingkat global. Pada bulan September 2017, bahkan CEO Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge mengatakan dia merasa harus diserahkan kepada masing-masing klub untuk memutuskan apakah mereka membuka pintu untuk investasi luar.
Tetapi yang lain mendukung retensi keputusan yang telah membantu mengisi stadion dan menciptakan pengalaman pertandingan yang tak terlupakan. Watzke mengatakan kepada SportBild bahwa dia tidak pernah ingin melihat penggemar Jerman "diperah" demi uang "seperti yang terjadi di Inggris."
Model kepemilikan klub 50+1 ini dianggap demokratis karena menutup peluang terjadi gerak langkah klub yang semena-mena. Pasalnya, setiap ada kebijakan yang dirumuskan, selalu ada proses telaah yang melibatkan banyak kepala. Hal-hal seperti memilih presiden klub misalnya atau mengelola visi klub dilakukan dengan kesepakatan yang mufakat, bukan hanya sepihak.
Menjadi wajar ketika melihat Manchester United atau Liverpool dengan pemiliknya sekarang mulai kelihatan sembrono menjalankan klub karena uang semata lalu seruan memberlakukan 50+1 naik drastis. Tentu sah-sah saja klub Premier League ingin ikut-ikutan cara kesebelasan Bundesliga dengan model 50+1 nya. Namun, apakah serta merta menyelesaikan keriuhan? Jawabannya tidak semudah itu ternyata. Ada batasan kultur dan legal yang membuat klub-klub Premier League menerapkan kepemilikan 50+1 layaknya para kontestan Bundesliga.
Model 50+1 memang membuat kepemilikan klub di banyak tangan, suporter bisa ada di dalamnya sehingga berjalan demokratis. Namun hal tersebut mensyaratkan, dari sudut pandang kultural, bahwa tim dijalankan secara sukarela, bukan bergerak demi keuntungan bisnis dan terlibat pula dalam bagian industri hiburan.
Di Jerman hal seperti ini lumrah terjadi, karena awal klub berkembang lahir dari komunitas lokal. Motivasi menjalankan klub hanya sesederhana siapa saja yang tertarik dengan kegiatan olahraga dapat bergabung menjadi member dan punya hak suara. Masyarakat setempat punya ruang lebih untuk terlibat. Atas dasar fakta kultural di Jerman tersebut menjadikan model 50+1 bisa berjalan di Bundesliga. Adanya kebutuhan akan olahraga semata. Sehingga, lini pergerakannya bukan melebarkan sayap bisnis, melainkan mengembangkan bentuk sarananya.
Bayern Munich misalnya, dominasi yang dilakukan oleh FC Hollywood bukan barang baru di negeri Panzer mengingat sejak tahun 1980 mereka berangkat dari dominasi kuat di olahraga catur pun begitu dengan rivalnya Borussia Dortmund. Die Borussen hadir awalnya sebagai organisasi nirlaba untuk mewadahi masyarakatnya berolahraga.
Jika ditarik ke klub-klub Liga Inggris saat ini, tentu ada halangan besar mengenai pandangan soal bagaimana klub berjalan. Para kontestan Premier League hari ini, terutama The Big Six, telah mendeklarasikan dirinya layaknya firma terbuka. Harus ada pemasukan signifikan karena bagi mereka sepak bola adalah bisnis dan masuk sebagai industri hiburan dengan berbagai gimmick-nya. Dengan halangan soal legal hukum kebanyakan klub-klub Premier League saat ini telah berjalan bagaikan sebuah aset.
Entitasnya dapat diperjual belikan layaknya barang dagangan. Siapa saja latar belakangnya, asal punya uang lebih, dapat memilikinya. Tentu sangat rumit di hadapan pengadilan nantinya untuk mengubahnya menjadi badan non-profit. Ada kerugian hingga sanksi gagal bayar yang membayangi pemilik sebelumnya.
Di Premier League mungkin diperlukan intervensi pemerintah untuk mendorong aturan 50+1 di Inggris Raya. Apakah mereka bersedia atau tidak melakukan itu adalah dugaan siapapun. Runtuhnya Liga Super Eropa telah membuktikan apa yang bisa dilakukan jika para penggemar berdiri sebagai satu kesatuan. Sepak bola Inggris nampaknya masih sangat jauh dari model kepemilikan klub Jerman, tetapi peristiwa baru-baru ini mungkin terbukti menjadi yang pertama dalam perjalanan menuju sesuatu yang dihargai oleh rekan-rekan Bundesliga, yaitu: hak untuk bersuara.
Sebenarnya peluang klub-klub Inggris mengikuti model 50+1 tak tertutup sepenuhnya. Model kepemilikan tim layaknya Bundesliga ini sudah dilakukan, tetapi kebanyakan di level semi-pro dan amatir. Seperti yang dilakukan oleh FC United of Manchester dan AFC Liverpool. Mereka bergerak dari komunitas mereka sendiri dan ujungnya kembali ke marwah yang menjadi identitas bersama. Tentu selalu ada konsekuensi yang harus diterima. Prosesnya tidak bisa menjadi prestasi ataupun gelar juara pun bukan menjadi hal yang sampai di nomor satukan.
Pujian untuk aturan 50+1 ini tidak hanya datang dari dalam Jerman. Pada pembukaan Kongres DFB ke-41 pada tahun 2013, mantan Presiden UEFA, Michel Platini memilih model Bundesliga sebagai standar emas, “Sementara seluruh Eropa memiliki liga yang membosankan, stadion setengah kosong dan klub di ambang kebangkrutan, sepak bola Jerman berada dalam kesehatan yang luar biasa.” Ujar pria berkebangsaan Prancis tersebut.
Aturan ini memastikan bahwa para anggota (suporter) tetap berada di jantung sepak bola Jerman. Mereka adalah orang-orang selalu hadir di dalam stadion-stadion dan berhasil menciptakan atmosfer yang luar biasa di setiap pertandingannya Bundesliga.
Ya, sistem kepemilikan ala klub Jerman ini memang idealnya menjadi standar yang baik untuk pengelolaan klub sepakbola, karena sejatinya sepak bola adalah olahraga yang tidak dapat dilepaskan dari pengaruh penggemarnya, selain sebagai pendukung, mereka juga harus terlibat dalam segala pengambilan keputusan manajemen terhadap klub yang dicintainya. Dengan alasan itulah maka aturan mengenai 50+1 dapat disebut efektif dan berguna bagi seluruh klub sepakbola. Apakah hal ini bisa berlaku di sepakbola Indonesia? Mari kita tunggu.
Penulis: Ikhsan Setiawan
- 50+1
- Afc liverpool
- Bangsawan
- Bayer leverkusen
- Bayern munich
- Beetle
- Borussia dortmund
- Bundesliga
- Dietmar hopp
- Dr reinhard rauball
- Fc hollywood
- Fc united of manchester
- Hoffenheim
- Investor
- Karl-heinz rummenigge
- Leipzig
- Liga jerman
- Liga super eropa
- Liverpool
- Manchester city
- Manchester united
- Martin kind
- Michel platini
- Oligarki
- Panzer
- Paris saint-germain
- Prancis
- Premier league
- Sportbild
- The big six
- Timur tengah
- Vfl wolfsburg
- Volkswagen
- Watzke
- Wolfsburg