Sepak Bola Bukan Hanya Sekedar Permainan, Bex Dan Sisi Kehidupannya

Sepak Bola Bukan Hanya Sekedar Permainan, Bex Dan Sisi Kehidupannya

The Firm, film garapan Nick Love yang dirilis pada tahun 2009 ini memiliki jalan cerita yang cukup menarik. Mulai dari set yang membuat kita larut di era 80an hingga drama kehidupan yang ada didalam film ini. Film yang menceritakan tentang militansi sebuah firma ini berhasil menggambarkan kehidupan para pecinta sepak bola yang menganut subkultur football casuals ditahun 80an. Tidak hanya itu, film ini juga menceritakan bagaimana ruang lingkup pertemanan menjadi hal yang sangat berpengaruh didalam kehidupan.

 

Dua pemeran utama yang ada difilm ini adalah Bex Bissel yang diperankan oleh Paul Anderson dan Dom yang diperankan oleh Calum McNab. Bex adalah seorang ayah yang istrinya baru saja melahirkan dan juga ia adalah pemimpin dari firma yang membela tim sepak bola West Ham, selain daripada itu juga ia adalah seorang agen properti sedangkan Dom sendiri adalah seorang anak muda yang sehari-hari membantu ayahnya bekerja.

 

Bex menjadi sosok yang memiliki peran penting dalam film ini. Sosok seorang pemimpin dalam salah satu firma yang dimainkan oleh Bex berhasil mencuri perhatian dengan segala intrik yang ia sajikan dalam film ini. Banyak hal yang dapat diulas dari kepribadian Bex, mulai dari sifatnya yang tempramen, provokatif hingga ambisius. Sepertinya Paul Anderson berhasil memerankan Bex dengan sangat baik.

Menjadi pemimpin dalam suatu firma menjadikan Bex memiliki rival abadi dalam skena ini. Yeti adalah rival Bex yang sangat Bex benci dan ia tidak ingin Yeti terlihat lebih dalam hal apapun dari Bex. Dapat dilihat di menit menit awal film ini ketika Bex keluar rumah dengan menggunakan rollneck berwarna putih, tracktop dan track pants berwarna biru dilengkapi juga dengan sepatu Adidas Forest Hills, terlihat sangat stylish ketika kita melihat Bex memakai pakaian ini, that’s so cool Bex.

 

Bex berbicara pada istrinya ia akan datang ke stadion untuk mendukung tim sepak bola kesayangannya, ternyata Bex berbohong pada istrinya dan ia pergi untuk menemui teman-temannya disalah satu pub yang ada disana. Sebelum Bex menemui teman-temannya ia terlebih dahulu menelepon Yeti disuatu payphone atau biasa kita kenal telepon umum yang ada didekat rumahnya.

Bex dan Yeti merencanakan sebuah pertemuan dari kedua firma yang mereka pimpin dan mereka saling mengumpat dalam percakapan di telepon tersebut. Setelah ia selesai berbicang melalui telelpon dengan Yeti, Bex bergegas untuk menemui teman-temannya, terlihat ketika ia sedang berjalan kaki menuju pub dimana teman-temannya berkumpul, sesekali ia melemparkan senyuman pada orang-orang yang ada dijalan, sikap yang cukup ramah dari seorang Bex. Akhirnya setelah saling mengumpat via telepon, Bex dan Yeti bertemu dengan kedua kelompok firma nya dan terlibat suatu kerusuhan yang melibatkan kedua firma yang mereka pimpin, suatu hal yang membosankan ketika kita selalu disuguhkan kerusuhan yang ada didalam skena football casuals ini.

Di adegan berikutnya kita kembali disguguhkan dengan style Bex yang sangat menarik dan mencolok, ketika dimana Bex terlihat memakai tracktop berwarna putih dan short pants berwarna merah ketika datang ke suatu pub bersama istrinya, pakaian yang Bex pakai ini terlihat jelas sangat berbeda dengan orang lain yang datang ke pub diwaktu yang bersamaan. Tetapi hal ini ternodai olah sikap arogan Bex ketika badannya membentur badan Dom pada saat ia sedang antri dipintu masuk pub tersebut. Tidak berakhir sampai disitu, Bex kembali terlibat kontak fisik dengan Terry, salah satu teman Dom yang juga datang ke pub, Bex menghajar Terry setelah Terry menantang dan mengumpat Bex didalam pub, hal ini dapat dimaklumi karena Terry telah memancing emosi dari Bex.

 

Setelah terlibat kontak fisik dihari sebelumnya, Terry dan Dom mendatangi Bex disuatu pub. Terry dan Dom bertujuan untuk meminta maaf dan Bex terlihat santai dan tidak memendam emosi pada kejadian dimalam sebelumnya. Bex terlihat sangat dewasa disini ketika ia dengan lapang dada menerima maaf dari Dom dan Terry. Hal ini dirasa cukup mengejutkan ketika kita semua tahu Bex adalah orang yang memiliki sifat keras kepala dan temperamental, sebagai seorang leader dalam suatu firm yang cukup bengal, Bex kami rasa mencerminkan sifat yang cukup dewasa dalam hal ini.

 

Bex adalah gambaran dari orang yang “fashionable” ketika kita dapat melihat beberapa scene dalam film ini ketika ia berpakaian terlihat sangat “stylish”. Ketika ia sedang bekerja, Bex memadu padankan pakaian yang professional dengan balutan jas, kemeja, dasi dan sepatu formal yang ia gunakan, tetapi hal ini tidak membuat image seorang supporter yang berpakaian dengan sangat baik. Dapat dilihat juga ketika Bex sedang bersama klien nya untuk melihat lahan yang akan ia kerjakan, Bex kembali memperlihatkan pakaian yang sangat “stylish” dengan balutan jaket parka yang ia gunakan.

 

Melihat cara berpakaian Bex, hal ini jelas dapat kita aplikasikan didalam kehidupan sehari-hari, dimana kita dapat berpakaian formal ketika kita sedang melakukan aktifitas disaat weekday dengan pakaian yang rapih tetapi tetap terlihat elegan. Tidak hanya itu, disaat weekend pun kita sepertinya harus menikmati pakaian yang ada dilemari kita dengan memakai pakaian yang kita suka dan sesuai dengan karakter yang ada pada diri kalian, dan yang pasti be classy lads!

 

Kembali pada pembahasan, Bex memperlihatkan bahwa pakaian yang dapat kaum pria pakai sangat beragam dalam pemilihan warna. Bex terlihat menggunakan knitwear dan tracktop dengan warna cerah yang membuat ia terlihat lebih berkelas dan elegan dengan pemilihan warna yang ia pilih.

Terlepas dari gaya berpakaiannya yang menarik, Bex adalah sosok orang yang memiliki sifat provokatif, pemberani,ambisius, temperamental dan over proud pada apa-apa saja yang ia lakukaan dan yang telah ia lakukan. Sifat pemberani dan provokatif nya dapat kita lihat ketika ia mendatangi Yeti yang sedang bersama dengan firma nya disalah satu pub. Bex menghampiri Yeti seorang diri, walaupun sebelumnya ia datang dengan Trigger salah satu orang yang ia percaya dalam firma nya.  Bex terlihat percaya diri ketika mendatangi Yeti dan firma nya, ia juga terlihat sangat ambisius ketika mengatakan bahwa firma nya lah yang paling kuat dan yang palig berani.

 

Tetapi sifat ambisius, temperamental dan pendendam ini juga yang akhirnya membuat Bex terlihat bodoh menurut kami. Hal ini dapat kita lihat ketika Bex mengalihkan tujuan awalnya untuk menonton tim sepak bola yang ia cintai, Bex mengalihkan rencana awalnya dan ia memerintahkan firma nya untuk mendatangi firma yang dipimpin oleh Yeti. Sifat ambisius ini Bex ini mendapatkan senjata makan tuan bagi firma nya ketika salah satu anggota dari firma yang ia pimpin mendapatkan sayatan tepat dipipinya ketika terlibat suatu insiden yang cukup bodoh menurut kami.

 

Tidak berakhir sampai disitu, Bex menyimpan dendam ketika mobil ia dan beberapa temannya dirusak oleh firma yang dipimpin Yeti. Bex membalas hal itu dengan kembali mendatangi Yeti dan firma nya disebuah stasiun. Dengan berbekal alat-alat yang menurut kami tidak terlihat elegan, Bex kembali terlibat dalam suatu kerusuhan dengan Yeti, dan inilah akhir cerita hidup Bex ketika ia menerima tusukan diperutnya yang dilakukan oleh Yeti.

 

Banyak hal menarik yang dapat kita ambil dalam film ini, untuk menjadi seseorang yang memiliki sifat ambisius, arogan, temperamental dan emosional, sepertinya kita harus dapat mengambil keputusan yang tepat dan jangan sampai merugikan kelompok dan diri kita sendiri, tetapi diluar itu, sekali lagi kami sampaikan, Bex adalah sosok yang sangat menarik dalam segi fashion, dari apa yang ia pakai dan mengaplikasikan pakaian yang ia pakai dalam kegiatan sehari-hari nya, a great dress Bex!

 

Penulis: Rifqi Maulana

Your Cart

Your cart is currently empty.
Click here to continue shopping.