PRUNG INTERVIEW WITH JEFF TURNER FROM COCKNEY REJECTS

PRUNG INTERVIEW WITH JEFF TURNER FROM COCKNEY REJECTS

Ay bruv, have been a long time i didn't make something good in this column. now i meet with the legendary quartet street rock unit from East London. if you know about oi! oi! oi! you must be read this interview, but up to you if you wanna read or not, LOL.

(Ay bruh, udah lama juga ya saya gak bikin sesuatu buat kolom ini. Sekarang saya ketemu sama kuartet street rock unit legendaris dari East London. Kalau kalian tahu tentang oi! oi! oi! kalian wajib baca wawancara ini, tapi terserah kalian juga deng mau baca atau enggak, LOL.)

This time we're talking about this band that was first formed, FYI this band was formed from the late 70's, yhaaa I think they're grandpunk haha. other than that, we talk about more historical moment like a memorable show, the story about Jeff and Mick as a boxer, about West Ham United and why they're choose the Cockney Rejects for the name and more. Enjoy this interview!

(Kali ini kita ngomongin tentang pertama kali band ini terbentuk, FYI band ini terbentuk dari akhir tahun 70-an, yhaaa kayaknya mereka grandpunk haha. Selain itu, kita juga ngobrolin tentang momen yang lebih bersejarah kaya pertunjukan yang berkesan, cerita tentang Jeff dan Mick sebagai petinju, tentang West Ham United dan mengapa mereka memilih nama Cockney Rejects dan banyak lagi. Nikmati wawancara ini!)

RM: Hello Cockney Rejects, whats your daily activity now?

(Halo Cockney Rejects, sekarang kegiatan sehari-hari kalian ngapain?)

JT: daily activity is work, keep fit, watch some tv, do some shopping and sort out business.

(Kegiatan sehari-hari bekerja, tetap bugar, menonton tv, melakukan beberapa belanja dan menjalankan bisnis)

RM: Could you give us a brief history of the band?

(Bisa gak kamu ngasih kita sedikit sejarah dari band ini?)

JT: Formed in East London in March 1979. Our first single was released before we had ever played live. After 4 live shows we signed to EMI records the then biggest record company in the world. Been together as a band for 43 years .

(Terbentuk di London Timur di bulan Maret 1979. Single pertama kita rilis sebelum kita melakukan pertunjukan langsung. Setelah melakukan 4  pertunjukan langsung kami menandatangi kontrak untuk records terbesar di dunia EMI records. Kita juga udah barengan sebagai band selama 43 tahun.)

RM: Why you choose the “Cockney Rejects” for the name?

(Kenapa sih kalian milih nama “Cockney Rejects”?

JT: we’re born and raised in East London. The common term for an East Londoner is a ‘Cockney ‘ so it was natural to use the term for the bands name. We had always felt rejected so Rejects was tagged onto ‘Cockney’ and off we went !

(Kita lahir dan besar di London Timur. Istilah umum orang London Timur adalah ‘Cockney’ jadi wajar untuk menggunakan istilah itu untuk nama band. Kita selalu merasa ditolak sehingga Rejects ditambahkan ke ‘Cockney’ dan kami melakukannya!)

RM: Who or what bands influenced Cockney Rejects?

(Siapa atau band apa sih yang mengispirasi Cockney Rejects?)

JT: was influenced by many bands from Led Zeppelin,Queen,Black Sabbath , AC/DC to the Sex Pistols,Ramones and many more.

(Terinspirasi oleh beberapa band mulai dari Led Zeppelin, Queen, Black Sabbath, AC/DC sampai the Sex Pistols, Ramones dan banyak lagi)

RM: What do you think about Oi! ? is it a genre of music? or a movement?

(Menurut kalian Oi! itu apa sih? Apakah hanya genre musik? Atau sebuah pergerakan?

JT: probably a genre of music.

(Mungkin genre musik)

RM: Are the music and lyrics of Cockney Rejects is a reflection of your circle? For example, East End.

(Apakah musik dan lirik dari Cockney Rejects adalah cerminan dari lingkungan sekitar kalian? kaya misalkan, East End.)

JT: music and lyrics reflected our lives growing up. Boxing, West Ham United, fighting and hating the police.

(Musik sama lirik cerminan perkembangan kita. Boxing, West Ham United, perkelahian dan kebencian terhadap polisi)

RM: How is your connection with the circle around you?

(Hubungan kalian sama lingkungan sekitar kalian gimana sih?)

JT: our connection is good. 

(Hubungan kita baik-baik aja)

RM: At the old time, some media describe your band with violence issues. How do you think about that?

(di masa lampau, beberapa media mendeskripsikan band kalian dengan isu kekerasan. Gimana pendapat kalian mengenai itu?)

JT: Our band did have some violence issues early on as we were young football hooligans . Most of the media hated us but we never gave a fuck. There’s no violence attached nowadays. 

( Band kita emang punya beberapa masalah kekerasan sejak awal karena kita adalah hooligan sepak bola muda. Sebagian besar media membenci kita, tapi kita enggak pernah peduli. Enggak ada lagi kekerasan yang melekat saat ini)

RM: Which the concerts did you never forget?

(Konser mana yang gak pernah kalian lupain?)

JT: probably Birmingham 1980.

(Mungkin Birmingham 1980)

 

“Penampilan The Cockney Rejects tahun 1980 di Klub Cedar Birmingham tetap tidak dicatat dalam catatan sejarah musik rock. Tidak perlu disebutkan ketika jurnalis musik menyusun 100 Momen Paling Mengejutkan di Rock, atau 100 Gigs Paling Gila yang Pernah Ada, yang tampak seperti pengawasan yang buruk. Dalam keadilan, tidak ada yang akan memberi peringkat pertunjukan oleh kuartet East End - kemudian menikmati kesuksesan tangga lagu dengan chant West Ham I'm Forever Blowing Bubbles - bersama Jimi Hendrix di Monterey dalam hal kecemerlangan musik. Tetap saja, ia memiliki klaimnya sendiri atas impor sejarah: bagaimanapun juga, itu adalah pertunjukan paling kacau dalam sejarah Inggris.

"Saya telah melihat cukup banyak di tribun atau di luar lapangan sepak bola, tapi ini adalah pembantaian," kata Jeff Turner, hari ini seorang dekorator yang sangat ramah, kemudian "Stinky" Turner, pentolan Cockney Rejects, mengutuk dengan apa yang mantan manajernya Garry Bushell dengan bijaksana menggambarkannya sebagai "sedikit pemarah." Turner melanjutkan: "Ada banyak orang yang terpotong dan terluka, saya terpotong, saudara laki-laki saya (gitaris Cockney Rejects, Micky Geggus) benar-benar diperlakukan buruk, dengan asbak, perlengkapannya hancur, ada orang-orang tergeletak di lantai. Pembantaian."

RM: One of your hits "Blowing Bubble" could you share the story about this song?

(Salah satu hits kalian “Blowing Bubble” bisa gak sih kalian berbagi cerita tentang lagu itu?)

JT: I’m forever Blowing bubbles is West Ham’s anthem . Has been since the 1920’s. 

(I’m forever Blowing Bubbles adalah anthem West Ham’s. Sudah sejak tahun 1920-an)

RM: We read the article about Jeff and Mick Geggus as a boxer, even at the national level, what's the story about that?

(Kita pernah baca artikel mengenai Jeff dan Mick Geggus sebagai petinju, bahkan sampai level nasional, gimana sih itu ceritanya?)

JT: Myself and Mick were both amateur boxers from a young age. Mick was never beaten and I won numerous championships and represented England.

(Saya dan Mick kita berdua petinju pemula sejak usia muda. Mick gak pernah kalah dan saya memenangkan banyak kejuaraan dan mewakili Inggris)

RM: What is your opinion about about boneheads and nazi punk? today and the old time

(Apa pendapat kalian mengenai Boneheads dan Nazi Punk? Dihari ini dan dimasa lalu)

JT: I don’t see any Nazi boneheads/punks at any of our shows . In the early days they were a problem but sorted them out easily .

(Saya gak pernah liat Nazi boneheads/punk di salah satu pertunjukkan kita. Pada saat itu mereka emang jadi masalah tapi bisa diselesaikan dengan mudah)

RM: What is West Ham for you? Is it just the football team or more than that?

(Buat kalian West Ham itu apa sih? Apakah hanya sekedar tim atau lebih dari itu?)

JT: West Ham is a way of life.

(West Ham adalah jalan hidup) 

RM: Are you affiliate with Inter City Firm (ICF)?

(Apakah kalian terafiliasi dengan Inter City Firm (ICF)?

JT: The Inter City Firm does not exist anymore,it passed many years ago ! Always had close  links with them when they existed.

(Inter City Firm udah gak ada lagi, udah beberapa tahun yang lalu mereka berlalu! Tapi kita selalu punya hubungan dekat sama mereka ketika mereka ada)

RM: How about performing in the rival city? Is there a difference between then and now? Because, many people here have a point of view related football with music and make some violence

(Gimana tentang pertunjukan dikota rival? Apakah ada perbedaan pada saat itu dan sekarang? Karena, masih banyak orang yang punya pandangan dan menyangkut pautkan sepak bola dan musik dan melakukan tindak kekerasan)

JT: There’s a massive difference now.In the late 70’s and early to mid 80’s it was very tribal. Nowadays we all know other bands who support rival football teams and we get along. I must point out that we were the first football hooligan band in the UK then others followed. 

(Kalau sekarang sih ada perbedaan besar. Di akhir 70-an dan awal hingga pertengahan 80-an itu sangat bar-bar. Tapi sekarang kita tahu banyak band yang ngedukung tim sepak bola rival dan kita baik-baik aja. Saya harus menunjukkan bahwa kita adalah band hooligan sepak bola pertama di Inggris terus yang lain ngikutin)  

RM: Is it possible the punk music didn't related with football rivalry?

(Apakah mungkin musik punk tidak berhubungan dengan rivalitas sepak bola?)

JT: Yes I think so.

(Ya saya juga berpikir seperti itu)

RM: What do you think about Green Street Hooligan film?

(Menurut kalian film Green Street Hooligan itu gimana sih?)

JT: I think the Green Street film is shit. 

(Saya pikir film Green Street omong kosong)

RM: Do you have sweet memories with the Upton Park Stadium?

(Kalian punya kenangan manis gak sama Upton Park Stadium?)

JT: Yes it was a magical place, our spiritual home.

(Ya itu adalah tempat magis, rumah spiritual kita)

RM: Cheers, the past few years have not played in Asia and Indonesia, hopefully in the near future you will come to Indonesia and come to our city, Bandung.

(Terima kasih, di beberapa tahun terakhir kalian gagal main di Asia dan Indonesia, kita berharap di waktu yang akan datang kalian bisa datang ke Indonesia dan datang ke kota kita, Bandung.

JT: That would be great, Cheers.

(Itu akan menjadi hal yang baik, Terima kasih.

 

Answers by Jeff Turner.

 

Your Cart

Your cart is currently empty.
Click here to continue shopping.