Paisley, Dari Empress Josephine Sampai Liam Gallagher

Paisley, Dari Empress Josephine Sampai Liam Gallagher

Paisley, salah satu motif dalam dunia fashion yang memiliki umur cukup tua ini memiliki ketertarikan tersendiri dari dari para pecinta nya. Banyak desainer yang terinspirasi oleh motif ini untuk membuat karyanya. Motif ini banyak diaplikasikan pada banyak produk fashion seperti syal, kemeja hingga jersey sepak bola. Dilihat dari motifnya memang ada kedekatan dengan batik dari Indonesia, tetapi kali ini kita akan mengulas sedikit sejarah tentang motif paisley yang mendunia ini.

Paisley menjadi motif yang telah lama populer didunia fashion selama ber abad-abad. Meskipun dalam pembuatannya cukup rumit dan memakan waktu yang sangat lama tetapi motif paisley ini cukup mudah dikenali dengan desainnya yang menyerupai tetesan air mata, buah mangga hingga yin dan yang. Lalu dari mana motif paisley ini berasal? Dan bagaimana bisa motif ini dapat populer selama ber abad-abad? Mari kita bahas.

Dari beberapa sumber yang kami dapatkan, motif paisley ini berasal dari Kashmir pada abad ke 17, salah satu negara bagian di India sebelah utara. Negara bagian ini memang dikenal dengan memiliki industri tekstil yang sangat baik dan memiliki motif yang indah, lembut dengan kerumitan yang sangat rumit. Motif paisley ini juga adalah motif yang paling tua yang dibuat di Kashmir yang memiliki sebutan dinegara asalnya dengan sebutan “Kalga” atau “Kalanga”. Pada awal mulanya motif ini digunakan untuk syal yang banyak digunakan oleh pria pada saat itu.

Seiring berkembangnya jaman dan kemajuan dalam dunia fashion, paisley merambah ke benua Eropa khususnya di Britania Raya di pertengahan tahun 1700an. East India Company, sebagai salah satu perusahaan gabungan antara Britania Raya dengan India ini memanfaatkan jalur perdagangan pada saat itu. East India Company membawa syal yang bermotif paisley yang disulam langsung oleh pengrajin syal asal India untuk dijual di Britania Raya.

 

Selera fashion kebanyakan masyarakat di Britania Raya pada saat itu bisa dikatakan sangat baik dan haus akan mode mode baru, hal inilah yang membuat motif paisley dapat diterima dan mendapatkan banyak permintaan dari masyarakat Britania pada saat itu. Paisley menjadi sangat populer dikalangan pria dan wanita di Britania, para kaum pria menggunakan syal bermotif paisley untuk upacara dan perayaan hari-hari besar. Tetapi tidak hanya kaum pria yang menggunakan motif paisley sebagai pelengkap pada apa yang mereka pakai, kaum wanita pun sering terlihat menggunakan motif paisley ini pada gaun dan syal yang mereka gunakan. Beberapa data yang kami dapatkan memperlihatkan bahwa Empress Josephine istri dari Napoleon Bonaparte menggunakan motif paisley untuk gaun, syal, kain pelapis atau mungkin outer hingga sprei, dan pada beberapa kasus syal paisley juga lebih berharga dari sebuah apartemen di London, yang cukup mengejutkan.

Permintaan motif paisley pada saat itu sangat besar yang pada akhirnya salah satu kota di Skotlandia yaitu Paisley mulai memproduksi motif asal Kashmir ini, hal ini lah awal mulanya motif ini diberi nama “Paisley”. Banyaknya permintaan motif paisley ini menjadikan motif ini diproduksi secara masal. Hal ini menjadikan motif paisley semakin banyak peminatnya dengan harga yang lebih terjangkau dari awal mula kemunculannya di Britania. Paisley tidak hanya milik kaum terhormat, banyak kaum kelas pekerja yang menggunakan motif ini dan tidak sedikit juga berbagai produk yang memiliki motif paisley dijadikan sebagai hadiah pada saat itu. Tetapi rupanya hal ini bukanlah menjadi sesuatu yang baik bagi motif ini dan dunia fashion pada saat itu, banyaknya produk yang bermotif paisley membuat banyak orang merasa bosan dan motif ini dirasa ketinggalan jaman bagi pecinta fashion pada saat itu.

Pada tahun 1960an paisley kembali diterima oleh masyarakat di Britania dan kembali pada masa kejayaannya. Diadopsi oleh kebanyakan kaum hippie ditahun 1960an membuat motif ini digandrungi oleh banyak anak muda. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari makna paisley diawal kemunculannya dengan energi yang terus mengalir. Gayung bersambut, paisley semakin mewabah dikalangan anak muda dan pecinta dunia musik pada saat itu, Mick Jagger dan John Lennon adalah sosok yang ikut melestarikan motif legendaris dengan penuh makna ini.

 

Paisley juga dikagumi karena motifnya yang indah, eksotis, colourfull dan identik dengan pengaruh budaya timur tengah yang bisa dibilang cukup kental dengan budaya hedonistic dan karakter pemberontak pada masa itu. Masa kejayaan paisley tidak berhenti sampai disini, motif legendaris ini mempengaruhi banyak desainer dari Eropa hingga saat ini. Paisley juga diadopsi dan mempengaruhi beberapa musisi di Inggris di era modern ini, dapat kita lihat ketika Gary “Mani” Mounfield salah satu personil dari The Stone Roses dan Primal Scream ini sering terlihat menggunakan kemeja atau juga jaket yang memiliki motif paisley baik ketika ia sedang berada dipanggung bersama The Stone Roses ataupun di acara-acara lainnya. Ternyata tidak hanya Mani yang sering terlihat menggunakan produk bermotif paisley, Liam Gallagher juga ikut melestarikan motif legendaris ini.

 

Paisley menjadi salah satu warisan dalam dunia fashion yang memiliki karakter dengan syarat makna tersendiri dalam setiap motifnya dan Prung Terraceswear menjaga warisan budaya ini, bagi kalian yang ini terlihat rapih, dan tetap berkarakter, motif ini cocok bagi kalian, Prung Terraceswear menyediakan dengan berbagai pilihan warna, Be smart and stay classy lads, see you!

 

Penulis: Rifqi Maulana

Your Cart

Your cart is currently empty.
Click here to continue shopping.