Tartan Army: Fanatisme dan Kenakalan Supporter Skotlandia

Tartan Army: Fanatisme dan Kenakalan Supporter Skotlandia

Skotlandia, merupakan negara yang termasuk menjadi negara konstituen dari Britania Raya yang terkenal dengan keindahan alamnya. Sumber daya alam yang ada di negara ini sungguh sangat menakjubkan. Ada banyak tempat-tempat indah yang menarik perhatian banyak orang yang sudah jelas dapat memenuhi hasrat akan menikmati keindahan alam.

 

Skotlandia menjadi salah satu tempat terbaik untuk melihat aurora borealis pada saat musim dingin. Tidak hanya keindahan alam saja, negara konstituen dari Britania Raya ini juga sangat bagi die hard fan Harry Potter. Konon, negara yang menganut pemerintahan devolusi di dalam monarki konstitusional ini menginspirasi penulis fenomenal JK Rowling untuk menulis karya terbaiknya hingga saat ini. Bagian pertama buku Harry Potter ditulis oleh JK Rowling di Cafe Elephant House di ibu kota Skotlandia, yaitu Edinburgh.

 

Tempat inilah yang sering disebut menjadi cikal bakal kelahiran Harry Potter. Banyak tempat bersejarah di Skotlandia yang dapat dikunjungi oleh penggemar Harry Potter. Namun rupanya kali ini kita tidak akan membahas film atau buku yang ditulis oleh JK Rowling, tetapi bagaimana fanatisme dan kegilaan atmosfer sepak bola di negara yang pernah menjadi salah satu kekuatan industri, perdagangan, dan intelektual di Eropa.

 

Jika berbicara tentang sepak bola Skotlandia, mungkin hanya segelintir orang yang memang menikmati atmosfernya. Bagaimana tidak, sepak bola Skotlandia memang dirasa kurang menarik jika kita membandingkan liga Skotlandia dengan negara tetangga nya Inggris. Selain daripada itu, sepak bola Skotlandia pun tidak pernah sekalipun menjadi juara dalam gelaran akbar sepak bola Piala Dunia sejak pertama kali digulirkan.

 

Sepak bola Skotlandia memang tidak pernah menunjukkan tajinya, namun sepak bola Skotlandia dapat menarik perhatian khalayak luas dengan pertandingan old firm derby, kalian bisa baca di https://www.prungtw.com/blogs/news/sektarianisme-antara-celtic-dan-rangers untuk mengetahui bagaimana sektarianisme antara Celtic dan Rangers dalam media yang bernama sepak bola.

Kisah menarik mengenai sepak bola Skotlandia rupanya tidak hanya berbicara entang Old Firm Derby. Rivalitas antara Skotlandia dengan saudara kandungnya Inggris menjadi satu dari sekian banyak kisah menarik yang mewarnai sepak bola Skotlandia sendiri, walaupun pada saat itu Inggris tidak menganggap Skotlandia sebagai rival nya, Jerman, Argentina dan Italia menjadi rival sejati yang diakui sepenuhnya oleh khalayak Inggris sebagai rival abadi dalam dunia sepak bola. Namun lupakan mengenai rivalitas antara Skotlandia dan Inggris, sisi lain dari supporter Skotlandia rupanya menjadi bagian yang tidak boleh dilupakan mengingat kelakuan tengil nan nyentrik dari supporter yang sangat menjunjung tinggi rasa bangga pada negaranya layak untuk diulas.

 

Sepak Bola Skotlandia.

Sepak bola memang sudah cukup lama menjadi sebuah media yang membentuk identias dari warga Skotlandia. Ketika kita membaca atau mendengar kata ‘tartan’ otomatis kita akan merujuk pada salah satu motif atau pattern yang bernuansa kotak dengan warna yang beragam. Rupanya tartan sendiri adalah salah satu motif yang diwariskan oleh para pendahulu yang bertempat di Skotlandia yang mewakili suatu wilayah atau klan tertentu.

Motif tradisional ini rupanya menjadi warisan yang mengilhami pendukung sepak bola Skotlandia demi memunjukkan identitas resmi dari warga asli Skotlandia. Atmosfer sepak bola Skotlandia memang menjadi salah satu hiburan yang mendapat animo sangat luar biasa dari warga asli Skotlandia sendiri. Bagaimana tidak, Skotlandia menjadi salah satu negara yang memiliki tim nasional tertua di dunia menurut catatan FIFA.

 

Skotlandia dan Inggris adalah tim sepak bola nasional tertua di dunia. Tim yang mewakili kedua belah pihak pertama kali bertanding dalam lima pertandingan antara tahun 1870 dan 1872. Kedua negara bertanding dalam pertandingan sepak bola internasional resmi pertama, di Hamilton Crescent di Partick, Skotlandia pada 30 November 1872 dan pertandingan berakhir tanpa gol.

Fanatisme dan Kenakalan Tartan Army.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sepak bola dan identitas negara bagi warga Skotlandia menjadi salah satu bagian yang tidak dapat terpisahkan. Tartan Army adalah nama yang diberikan kepada penggemar tim nasional sepak bola Skotlandia. Mereka telah memenangkan penghargaan dari beberapa organisasi untuk perilaku ramah dan kegiatan positif lainnya. Namun, mereka juga mendapatkan kecaman pada saat-saat tertentu karena perilaku nakal mereka, seperti mengejek "God Save the Queen” dan aksi yang mereka lakukan pada hari Sabtu, 4 Juni tahun 1977.

 

Sepanjang tahun 1970-an, 1980-an dan 1990-an, Skotlandia adalah tim yang sangat kompetitif dalam kompetisi terbesar sepak bola, juga para penggemarnya yang memakai pakaian bermotif tartan. Tidak jarang juga mereka terlihat seperti yang gelisah, ceria, dan haus akan pertandingan, Tartan Army tumbuh menjadi objek wisata tersendiri, gerombolan pendukung negara yang terkenal dengan Bagpipe ini memang menonjol dalam budaya dibanding dengan pendukung sepak bola pada saat itu, yang terlalu sering meninggalkan kesan buruk dengan jejak darah dan pecahan kaca.

Pada tahun 80-an hooliganisme di Inggris memang menjadi salah satu masalah besar kala itu, namun pendukung Skotlandia yang juga dikenal dengan nama Tartan Army tidak menginginkan apa yang dilakukan oleh sekumpulan pemuda yang menggilai sepak bola lokal maupun tim sepak bola nasional pada saat itu.

 

Rivalitas antara Inggris dan Skotlandia memang bukan sesuatu yang baru muncul ke permukaan. Latar belakang sosial dan politik memang sudah sejak lama mewarnai persaingan antar kedua negara yang berada di dataran Britania Raya ini.

 

Hal ini pun terjadi pada rivalitas yang terjadi pada kedua suporter. Suporter Skotlandia yang pada saat itu melakukan perjalanan tandang ke Wembley ingin membuktikan bahwa mereka memiliki pemikiran satu langkah lebih maju dari suporter Inggris yang sangat terkenal dengan kebrutalannya pada saat itu.

 

Sejak pertandingan pada tahun 1977 ini dimulai, suporter Skotlandia memang tidak berhenti memberikan dukungan pada tim yang mereka banggakan. Terlihat beberapa bendera Skotlandia yang bersanding dengan ratusan Rampant Lion Flag (Bendera Kerjaan Skotlandia Kuno). Pertandingan melawan Inggris memang menjadi salah satu pertandingan penting bagi warga Skotlandia yang menganggap kerajaan Inggris telah melakukan invasi dan genosida di masa lampau yang menjadi salah satu latar belakang rivalitas antara Skotlandia dan Inggris.

Selama pertandingan berlangsung, teriakan dari pendukung Skotlandia seolah menjadi bahan bakar bagi Bruch Rioch dan rekan lainnya. Jargon yang paling terkenal hingga saat ini yang juga pada saat itu selalu lantang diteriakan oleh pendukung Skotlandia adalah “We are the famous tartan army, not the English hooligans” teriakan ini jelas menjadi penanda bahwa tartan army tidak mau disamakan dengan hooligan yang ada di Inggris.

 

Pertandingan yang berakhir dengan skor 1-2 untuk Skotlandia ini menjadikan salah satu pemantik dari tingkah nakal dari puluhan ribu pendukung Skotlandia. Mereka menyerbu lapangan setelah peluit akhir ditiupkan. Hal ini mereka lakukan karena tim nasional Skotlandia berhasil memenangkan pertandingan penting melawan Auld Enemy, sebutan bagi Inggris oleh pendukung tim nasional Skotlandia.

 

Hal ini jelas menarik perhatian berbagai media di Inggris, mereka melabeli apa yang dilakukan oleh pendukung Skotlandia sebagai tindakan hooliganism, bahkan lebih brutal dari itu. Namun pendukung Skotlandia yang sedang merayakan kemenangan yang sangat berarti menolak dengan pemberitaan tersebut. Mereka menyanggah dengan dalih ini semua adalah sebuah perayaan, sangat jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh pemuda Inggris yang bertindak brutal.

Dua tahun kemudian, 349 penangkapan terhadap pendukung Skotlandia dilakukan dan 144 penggemar lainnya dikeluarkan dari Stadion Wembley selama pertandingan British Home Championship 1979, terutama karena perilaku mabuk dan tidak tertib serta vandalisme. Perilaku dalam pertandingan itu mendorong Menteri Olahraga Skotlandia Alex Fletcher untuk meminta maaf kepada rekan-rekan dan hal ini juga yang menyebabkan pembentukan Scotland Travel Club.

 

Scotland Travel Club didirikan pada tahun 1980 dengan tujuan untuk mendorong perilaku bertanggung jawab oleh para penggemar sepak bola Skotlandia. Pembentukan Scotland Travel Club ini disarankan oleh Profesor Eric Dunning dikarenakan peningkatan perilaku yang menimbulkan kerugian selalu menghinggapi pertandingan sepak bola Skotlandia. Hal ini juga dipacu oleh kekhawatiran akan kejahatan terorganisir dan yang paling utama dalah dari keinginan untuk terlihat lebih baik dari pendukung Inggris, yang mengalami masalah signifikan dengan hooliganisme selama tahun 1980-an dan 1990-an.

 

Organisasi Travel Club memiliki dampak langsung. Tartan Army dinobatkan sebagai pendukung terbaik selama European Championship 1992 dan juga menerima penghargaan atas perilaku mereka di Piala Dunia 1998 di Prancis. BBC News menggambarkan para penggemar Skotlandia sebagai "one of the highlights" dari Piala Dunia, dengan memperhatikan penampilan mereka yang penuh warna.

Pertandingan melawan Inggris, yang biasa dimainkan setiap tahun sebagai bagian dari British Home Championship, akhirnya dihentikan setelah pada tahun 1989 dikarenakan oleh kekerasan dan hooliganisme terorganisir. Kedua pertandingan yang dimainkan antar negara pada November 1999 dalam kualifikasi untuk UEFA Euro 2000 memiliki masalah terkait. Polisi Strathclyde melakukan 230 penangkapan sehubungan dengan pertandingan yang dimainkan di Hampden, sementara masalah pada leg kedua di Wembley mengakibatkan 56 pendukung yang mengalami cedera dan 39 penangkapan lainnya.

 

Tartan Army kembali dianugerahi hadiah Fair Play oleh Komite Olimpiade Belgia setelah kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002 di Brussels. Para pendukung Skotlandia telah dipuji oleh walikota Zagreb atas perilaku mereka setelah pertandingan melawan Kroasia di kompetisi yang sama.

 

Pada bulan Agustus 2008, kepala eksekutif Asosiasi Sepak Bola Irlandia Howard Wells mengkritik ejekan dari pendukung Skotlandia selama Lagu Kebangsaan Inggris, "God Save the Queen", sebelum pertandingan persahabatan internasional melawan Irlandia Utara.SFA, yang telah memohon kepada penggemar untuk tidak mencemooh lagu kebangsaan, mengakui bahwa mereka juga kecewa dengan cemoohan tersebut.

 

Pemerintah Skotlandia juga mengkritik Tartan Army, ia berkomentar bahwa itu telah "menodai" reputasi mereka. Skotlandia tidak dihukum karena mencemooh karena pertandingan itu adalah pertandingan persahabatan, yang berada di luar yurisdiksi UEFA. "God Save the Queen" sebelumnya digunakan sebagai lagu kebangsaan tim Skotlandia, tetapi diganti selama tahun 1970-an karena cemoohan yang konsisten di pertandingan "Scotland the Brave" awalnya digunakan sebagai pengganti, dengan "Flower of Scotland" yang umum digunakan sejak tahun 1990.

 

Masalah ini muncul kembali ketika Skotlandia melawan Liechtenstein pada September 2010, karena lagu kebangsaan mereka menggunakan nada "God Save the Queen". Penjabat kepala eksekutif SFA George Peat secara terbuka meminta maaf atas beberapa kejadian dari para penggemar yang mencemooh lagu tersebut. Lagi dan lagi dicemooh ketika Skotlandia bermain melawan Irlandia Utara di Nations Cup 2011. Tartan Army telah menjadi lawan yang konsisten dari konsep Inggris Raya, khususnya partisipasinya dalam Olimpiade 2012, karena kekhawatiran  partisipasi tersebut akan membahayakan status terpisah Skotlandia dalam sepak bola internasional.

 

Sisi Positif Tartan Army.

Meskipun telah melakukan serangkaian kenakalan didalam dan diluar stadion, Tartan Army menerima nominasi dalam International Scot Award, sebagai bagian dari upacara Politisi Skotlandia Tahun Ini di surat kabar The Herald, untuk pekerjaan amal mereka. Tartan Army Children's Charity (TACC) dan Tartan Army Sunshine Appeal (TASA) keduanya adalah badan amal terdaftar di Skotlandia yang dijalankan oleh penggemar Skotlandia, menggalang dana untuk anak-anak yang kurang beruntung di Skotlandia dan di negara-negara yang dikunjungi oleh pendukung Skotlandia yang mengikuti tim kemanapun mereka berlaga.

 

The Sunshine Appeal pertama kali diluncurkan setelah pertandingan tandang Skotlandia melawan Bosnia pada tahun 2000, ketika sekelompok penggemar diperkenalkan pada Kemal Karic, seorang anak laki-laki asal Bosnia yang kehilangan kakinya dalam tragedy penembakan di Sarajevo. Tujuan TASA adalah untuk memberikan donasi di setiap negara tempat Skotlandia berlaga, yang telah mereka lakukan sejak tahun 2003 dalam 50 pertandingan tandang berturut-turut.

TACC telah menyumbangkan dana untuk proyek-proyek untuk anak-anak cacat dan buta di Ukraina, Georgia dan Makedonia Utara. Pada tahun 2009, £30,000 disumbangkan ke masing-masing dari dua proyek di Afrika Selatan, di mana Tartan Army berharap untuk mengunjungi Piala Dunia FIFA 2010. TACC, yang merupakan badan amal yang dinominasikan dari SFA, juga mengatur perjalanan bagi anak-anak Skotlandia yang kurang beruntung untuk menonton pertandingan Skotlandia di Hampden Park. Acara penggalangan dana utama TACC adalah lottery monthly lottery dan TACC Kiltwalk, perjalanan tahunan yang disponsori sepanjang 26 mil dari Hampden Park ke Loch Lomond.

Your Cart

Your cart is currently empty.
Click here to continue shopping.