GUARD OF HONOUR, TRADISI TUA YANG TETAP DILESTARIKAN

GUARD OF HONOUR, TRADISI TUA YANG TETAP DILESTARIKAN

 

Istilah dalam dunia sepak bola dewasa ini menjadi suatu perbincangan yang menarik untuk dibahas lebih dalam lagi. Seiring berkembangnya jaman, istilah-istilah kuno yang biasa dipakai dalam permainan olah raga yang menarik perhatian khalayak luas ini semakin sering digunakan dalam setiap perhelatan. Beberapa pertandingan yang memiliki momen yang tidak mungkin dapat dilupakan menjadi salah satu daya tarik bagi para penggemar sepak bola.

 

Banyak istilah yang digunakan dalam dunia sepak bola seperti tim under dog, tim medioker dan boxing day. Diantara beberapa istilah tersebut salah satu istilah yang menarik dalam istilah sepak bola adalah Guard of Honour, salah satu kebiasaan lama yang sampai saat ini masih dilakukan oleh banyak tim di Liga Inggris hingga beberapa tim di berbagai belahan dunia. Bila merujuk pada arti kata dari Guard of Honour sendiri adalah guard yang memiliki arti menjaga dan honour yang berarti kehormatan yang jika digabungkan menjadi suatu tatanan kalimat menjaga kehormatan.

 

Tetapi rupanya seremonial yang sering dilakukan dalam dunia sepak bola ini memiliki makna kurang lebih sama seperti ketika kita mengartikan dalam tiap suku kata nya. Guard of Honour sering dilakukan dalam rangka menghormati tim yang berhasil meraih gelar juara sebelum liga atau kejuaraan belum sampai pada akhir musim. Prosesi upacara Guard of Honour ini memiliki unsur yang sangat berarti ketika kita mengingat anjuran menjunjung tinggi sportivitas dalam dunia olahraga. Dalam kebiasannya, Guard of Honour dilakukan ketika sang peraih gelar juara bertemu dengan lawan pertama ketika telah menentukan gelar juara nya.

 

Walaupun prosesi Guard of Honour ini tidak lebih dari sekedar pemberian penghormatan, tetapi rupanya prosesi ini memerlukan juga pengorbanan gengsi yang dilakukan oleh tim lawan yang menghadapi sang juara, terlebih jika lawan pertama yang melakoni pertandingan melawan sang juara adalah rival abadi. Guard of Honour sendiri rupanya menjadi salah satu gambaran dari etiket dalam dunia olah raga, ketika dimana saat tim yang bersaing didalam suatu liga harus menghargai dan menghormati tim yang berhasil meraih gelar juara.

 

Lalu, tim mana yang pertama kali melakukan prosesi Guard of Honour dalam dunia sepak bola ini?. Tidak ada catatan pasti ketika kita mempertanyakan hal ini. Dalam beberapa referensi yang kami dapatkan, banyak khalayak dan media yang mengungkapkan bahwa prosesi Guard of Honour ini sendiri dilakukan pertama kali oleh Manchester United ketika mereka menghadapi tim asal London yang telat menentukan gelar juara pada tahun 1955, yaitu Chelsea. Rupanya hal ini yang diyakini bahwa Manchester United adalah tim pertama yang membawa prosesi upacara Guard of honour kedalam dunia sepak bola pada saat itu.

 

 

Ritual lama bernama Guard of Honour ini dilakukan oleh pemain lawan yang seolah-olah membentuk barisan pagar yang tak hanya dibangun oleh deretan pemain yang berdiri tegak penuh rasa bahagia, lebih dari itu, penghormatan kepada tim atau orang tertentu menjadi sesuatu yang sangat penting dalam upacara tersebut. Serupa dengan keputusan moral lainnya, tak ada peraturan tertulis atau kewajiban pasti untuk melakukan kegiatan ini.

 

Prosesi Guard of Honour sendiri rupanya tidak hanya dipersembahkan bagi suatu tim yang berhasil meraih gelar juara sebelum liga berakhir. Guard of Honour juga dilakukan juga untuk menghormati salah satu pemain yang memiliki prestasi yang gemilang, tidak hanya itu, penghormatan terakhir bagi pemain yang akan gantung sepatu ketika melakoni pertandingan terakhir bersama tim yang ia bela pun tidak luput dari prosesi Guard of Honour. Pada tahun 1970 Manchester United kembali melakukan kebiasaan lamanya ketika dimana pemain bertahan Leeds United John “Jack” Charlton OBE DL (Order of the British Empire) ketika John Charlton melakoni laga ke 500 di liga pada saat itu.

 

 

Awal tahun 2021 menjadi tahun yang cukup spesial bagi Prung Terraceswear, dimana Prung Terraceswear harus tetap melangkahkan kakinya setelah hampir sepuluh tahun melakoni segala sesuatu yang ada ditahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini Prung Terraceswear memiliki season baru yang memiliki nama “Guard of Honour”. Pemilihan nama ini bukan tanpa alasan, rupanya tradisi lama yang biasa dilakukan dalam dunia sepak bola menjadi salah satu ilham yang menjadi anugerah bagi pemikiran Prung Terraceswear.

 

Prung Terraceswear memaknai Guard of Honour sendiri adalah suatu penghormatan dari sesuatu yang telah dicapai oleh individu ataupun tim yang terlibat dalam suatu embrio. Prung Terraceswear lakukan “self appreciate” terhadap Prung Terraceswear sendiri setelah melakukan beberapa tahapan pembelajaran yang hingga saat ini terus melakukan evaluasi dari setiap pembelajaran yang telah dilalui dalam berbagai aspek. Persembahan ini rupanya Prung Terraceswear lakukan untuk terus menyuguhkan segala kebutuhan bagi para dresser dan khalayak luas yang mencintai subkultur football casual.

 

Guard of Honour menjadi tamsil bagi tindak tanduk kesatria di atas lapangan sepak bola. Keberadaannya meluluh lantah kan pandangan tentang kemegahan gengsi dan ketatnya persaingan yang jadi beban turun-temurun bagi para penggiatnya. Kekhusyuan para pemain yang berdiri membentuk pagar dan jalan bagi tim lawan dan tepuk tangan yang mereka berikan mengalihkan cerita-cerita permusuhan yang sering kali muncul, seiring bergulirnya bola dari satu kaki ke kaki lainnya.

 

 

Penulis: Rifqi Maulana

 

Your Cart

Your cart is currently empty.
Click here to continue shopping.