Resistensi Supporter Melalui Street Art

Resistensi Supporter Melalui Street Art

Ngomongin tentang sepak bola, emang gak ada abisnya. Olahraga yang diyakini muncul dari abad ke-2 hingga abab ke-3 masehi. Kalau dilihat dari berbagai aspek, olahraga satu ini emang cukup kompleks dan rumit, mulai dari manage suatu tim, pengelolaan pertandingan sampai cara mainnya juga sangat amat diatur di era modern kaya sekarang ini. Tapi, sepak bola gak melulu ngomongin tentang itu semua, sepak bola atau yang kadang dikenal sama nama bal-balan ini juga punya warna lain dalam kegiatan lainnya, tapi ya tetep semuanya ngarah ke si bal-balan itu sendiri.

 

Supporter jadi salah satu elemen paling penting dalam olahraga favorit masyarakat luas ini. Penikmat, pendukung sama orang-orang lainnya yang ada di dalam olahraga satu ini kadang punya cara lain atau cara tersendiri buat menikmati dan mencintai tim yang mereka banggakan. Mereka juga kadang gak sungkan buat ngeliatin identitas mereka sebagai pecinta tim yang mereka idolakan. Cara yang mereka lakukan kadang juga gak masuk akal, ada yang rela ninggalin tempat kerja, bohong ke orang terdekat sama kadang ada juga yang sampai ninggalin keluarga nya, raawwwrrrr.

 

Nah, selain daripada itu, si supporter ini juga gak sedikit yang punya sudut pandang politik yang juga jadi trigger buat kelompok lain buat ngelakuin hal yang sama. Sudut pandang politik kadang jadi identitas tersendiri dan ciri khas buat mereka, kanan, kiri semua sama-sama punya pandangan dan sikap dari setiap supporter bal-balan. Sikap dan pandangan ini juga jadi pemantik buat cara mereka ngedukung, bentuk protes terhadap suatu kebijakan sampai kadang gak jarang juga jadi ciri mereka dalam menanggapi isu-isu sosial yang ada disekitaran mereka atau secara luas. Salah satu media mereka dalam merepresentasikan apa yang mereka inginkan adalah tribun. Selain daripada itu, mereka juga sering melakukan aksi protes lainnya, salah satunya adalah dengan cara melakukan coretan-coretan didinding jalanan kota atau tempat lainnya yang dapat dilihat banyak orang. Sebelum lebih dalam lagi ngomongin tentang supporter sepak bola sama mural, kayanya kita bakalan ngasih sedikit informasi mengenai mural dan supporter. Terus apa hubungannya supporter sama mural? Nah simak ulasan singkatnya.

 

 

Street Art

Street art pertama kali dikenal di New York, pada akhir tahun 1960-an yang disebut graffity dan muncul dalam coretan pertama dengan cat semprot ini dilakukan pada sebuah subway (kereta bawah tanah). Seorang pria bernama Taki yang tinggal di 183rd Street Washington Heights, selalu menuliskan namanya, entah didalam subway atau di bagian luar atau dalam bus. “Taki183”, sebuah tulisan yang ia buat menggunakan spidol.

 

Taki seperti ingin menunjukan identitas dirinya. Angka 183 yang ia tuliskan setelah namanya merupakan simbol untuk menunjukan tempat tinggalnya. street art ini berkembang semakin luas dan mulai muncul dengan berbagai bentuk. karya seni seperti tradisional grafiti, stensil graffiti, seni stiker, wheatpasting dan seni jalanan poster, proyeksi video, intervensi seni, seni gerilya, flash mobbing dan instalasi jalan.

Biasanya, istilah seni jalanan atau yang lebih spesifik pasca-grafiti digunakan untuk membedakan karya seni kontemporer ruang publik dari grafiti teritorial, vandalisme, dan seni perusahaan. Seniman telah menentang dengan menempatkan seni dalam konteks nonseni. seniman 'Street' tidak bercita-cita untuk mengubah definisi sebuah karya seni.

 

Seniman jalanan atau yang kerap kali di sebut sebagai street art ini juga merupakan aliran seni lukis di tembok dengan media yang beraneka ragam serta memiliki berbagai macam bentuk dalam penampilannya.

Meskipun tidak ada penjelasan secara definitif mengenai street art, pengertian secara umum adalah objek visual yang mengandung nilai seni yang dibuat di lokasi publik. Karena ada pelarangan terkait aksi mencoret-coret di tempat publik di banyak negara termasuk di Indonesia maka pembuatan street art ini biasanya illegal. Bagaimanapun juga street art adalah sebuah media bahwa dalam permasalahan dan tekanan hidup kita perlu memberikan sesuatu yang indah dalam hidup kita. street art dapat menjadi media penyalur kreativitas namun bisa juga menjadi media politik untuk menyebarkan opini publik.

 

Street Art dan Supporter Sepak Bola

Fanatisme terhadap sebuah tim sepakbola dapat disalurkan melalui berbagai cara. Seperti datang langsung ke stadion ataupun dengan cara lainnya. Namun salah satu alternatif untuk menunjukan kecintaan terhadap tim juga dilakukan dengan cara menunjukkan ekistensi dengan membuat mural dan coretan. Sering kita lihat para suporter membuat sebuah mural yang dipersembahkan untuk tim kesayangan mereka.  Biasanya mereka  membuat karya tersebut di tembok pinggir jalan raya, rumah atau bangunan lainnya. Coretan dan mural tersebut dibuat untuk memberitahukan keberadaan suatu kelompok suporter bola di daerah tersebut.

Selain daripada untuk memberitahukan keberadaan mereka, mural dan coretan dinding yang dibuat oleh para supporter ini juga dibuat dengan maksud untuk melakukan teror kepada tim lawan yang melakoni laga dikandang mereka. Tidak jarang juga dapat dilihat coretan yang memiliki maksud untuk “memelihara” rivalitas dengan tim yang mereka anggap sebagai rival, sepak bola memang syarat akan rivalitas, khususnya dalam perbedaan sudut pandang politik, nilai sejarah dan banyak aspek yang melatar belakangi rivalitas ini.

 

Teror kepada tim lawan dan rivalitas memang menjadi hal yang sangat wajar dilakukan oleh para suporter sepak bola. Dibalik itu semua, mereka juga menyuarakan apa yang mereka percayai melalui mural dan coretan dinding lainnya. Seruan aksi kemanusiaan, protes terhadap keputusan managemen tim dan sudut pandang politik menjadi sesuatu yang rasanya selalu mereka suarakan dalam setiap karya jalanannya.

 

Untuk merangkul tujuan bersama, coretan para supporter sepak bola juga menggarisbawahi kebencian mereka terhadap sesuatu yang mereka benci. Seperti yang biasa kita lihat, supporter St Pauli yang mengafiliasikan diri dengan gerakan sosialis. Mereka selalu menyuarakan isu-isu sosial, begitupun dengan coretan dinding dan aksi mural yang mereka buat, tembok jalanan hingga stadion tempat mereka berlaga tidak luput dari aksi mereka untuk menyuarakan aspirasi.

Street art dan karya seni jalanan lainnya sering dikaitkan sebagai simbol protes yang tidak membahayakan, ekspresi melalui mural itu menunjukkan kebuntuan atau sumbatan pada saluran aspirasi di ruang lain. Street art dan sepak bola jadi salah satu bukti bahwa dukungan dan cinta tidak selalu harus diujarkan secara bersama-sama dan seragam. Lewat media lain yang disuka, supporter sepak bola itu membuktikan diri bahwa banyak cara untuk mengungkapkan sebuah cinta.

Your Cart

Your cart is currently empty.
Click here to continue shopping.