Movie Review: Exit Through The Gift Shop, A Banksy Film.

Movie Review: Exit Through The Gift Shop, A Banksy Film.

Banksy, mungkin nama ini cukup asing ditelinga dan memori khalayak luas, namun beberapa karya dari pria yang diduga telah memperlihatkan karyanya sejak ia berusia 14 tahun ini dengan sangat muda diingat oleh khalayak luas, khususnya para pegiat street art. Rupanya, nama Bansky ini adalah nama anonim atau nama samaran yang hingga saat ini masih belum diketahui identitas asli dari pria tersebut.

 

Meskipun ia sangat dikenal dengan nama anonimnya, banyak spekulasi yang mencoba menerka siapa Bansky sebenarnya. Penyebab dari Banksy menyembunyikan identitasnya adalah karena pemerintah menganggap karyanya adalah tindak vandalism dan sesuatu yang illegal dan dilarang. Hal yang dirasa sangat luar biasa dan fenomenal adalah, meskipun identitas aslinya sangat amat tidak dapat diketahui, Banksy sangat terkenal di seluruh dunia dan bahkan karyanya sangat dapat dikenali dan juga sering hadir dalam beberapa pameran.

 

Pria misterius asal Inggris ini memang sangat dikenal dalam dunia street art dan seni rupa lainnya. Jika kita berbicara tentang Bansky, kita tidak hanya larut dalam karya yang sangat mencolok dan berkarakter tetapi rupanya ia juga seorang aktivis politik dan sutradara film. Karya-karyanya dikenal sangat satir dan subversif, gurauannya sangat mencekam meskipun terkadang menggelitik. Tidak hanya di Inggris, karya Banksy tersebar di jalanan, di tembok-tembok, dan juga di banyak jembatan di dunia hingga di beberapa tembok di Palestina.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, selalin daripada seorang seniman dengan sosok misterius, Banksy juga merupakan seorang sutradara dan penulis. Tapi pada ksesempatan kali ini kita akan membahas film dokumenter yang dimana Banksy menjadi sutaradara dalam film dokumenter yang berjudul Exit Through the Gift Shop.

 

Film yang cukup fenomenal dan menuai kontroversi ini dirilis pada tahun 2010 dibawah bendera Paranoid Pictures, sungguh kesan awal yang sangat merasuk pada pikiran dimana kita mengingat Banksy adalah sosok yang selalu membuat gebrakan dan tindakan baru, logo dan nama yang digunakan oleh Paranoid Pictures ini mengingatkan kita pada Paramount Picture dengan gambar gunung dan pilihan jenis huruf yang digunakan dan menyerupai logo Paramount Pictures, namun tanpa bintang yang mengelilingi puncak gunung es dan digantikan dengan gambaran jejak peluru senjata api, what’s a great idea Paranoid!

Setelah cukup terkesima dengan logo dari Paranoid Pictures, selanjutnya terjadi sesuatu yang diluar ekspektasi adalah ketika dimana apa yang ada dalam pikiran saya adalah dimana film ini akan dibuka dengan musik bernuansa elektronik musik seperti Atari Teenage Riot atau musik rap seperti N.W.A, Wu-Tang atau Run-D.M.C. tapi ternyata itu hanya angan-angan belaka dan semuanya salah. Lagu pembuka dalam film yang mendokumentasikan tentang street art ini adalah lagu milik musisi asal Sheffield, Inggris yaitu  Richard Hawley yang berjudul Tonight the Streets Are Ours dan otomatis musik pop yang menjadi pembuka dalam film ini menjadikan nuansa menjadi semakin manis dan larut dalam beberapa potongan scene yang ada dalam film ini.

 

Lupakan lagu Tonight the Streets Are Ours dan logo Paranoid Picture, sosok misterius yang ditunggu-tunggu akhirnya menampakan batang hidungnya, tetapi rupanya ia tetap misterius dengan balutan full-zip hoodie, celana panjang dan sesuatu yang menutupi seluruh wajahnya dan satu lagi, semuanya berwarna hitam, sepasang tangan yang terlihat setidaknya membuat rasa penasaran yang selama ini sedikit terobati, yaps dia adalah sosok Banksy yang tetap menutupi identias dirinya dan mungkin akan tetap menjadi sosok yang misterius hingga saat ini.

Film yang bermula pada kesukaan Thierry Guetta, seorang imigran Prancis yang tinggal di Los Angeles yang membuka toko pakaian vintage. Dia juga memiliki obsesi untuk membawa kamera kemana-mana dan terus-menerus merekam apa yang ada di sekelilingnya. Ketika ia sedang liburan bersama keluarganya di Prancis, ia bertemu dengan sepupunya yang senang dengan kegiatan berkesenian, ia adalah Invader, seorang seniman jalanan yang terkenal secara internasional. Thierry menganggap ini menarik, dan akhirnya ia memutuskan untuk menemani Invader dan teman-temannya, termasuk seniman Monsieur André dan Zevs dalam petualangan malam mereka dan mendokumentasikan aktivitas mereka.

 

Beberapa bulan kemudian, Invader mengunjungi Thierry di LA, dan mengatur pertemuan dengan Shepard Fairey. Thierry terus merekam aktivitas Fairey bahkan setelah Invader kembali ke Prancis. Sementara Fairey bingung dengan antusiasme Thierry dalam mendokumentasikan kegiatan ia dalam melakukan kesenian jalanannya, Thierry menyatakan bahwa dia ingin membuat film dokumenter lengkap tentang seni jalanan, dan akhirnya keduanya melintasi negara, merekam artis lain yang sedang bekerja, termasuk Poster Boy, Seizer, Neck Face, Sweet Toof, Cyclops, Ron English, Dotmaster, Swoon, Azil, Borf, dan Monster Buff.

Setelah bertemu dengan beberapa seniman jalanan ternama dibeberapa negara, Thierry sering mendengar nama Banksy dan ia pun merasa sangat penasaran dengan sosok misterius yang kaya akan karya yang sangat terkenal dan ia berupaya untuk menghubunginya dengan maksud untuk menemuinya dan mengabadikan pertemuannya. Upayanya untuk menghubungi Banksy tidak berhasil, sampai suatu hari Banksy mengunjungi LA tanpa kaki tangannya yang selalu menemaninya, rupanya kaki tangan Banksy ditolak untuk masuk ke AS. Terjebak di LA tanpa guide, dan Banksy pun akhirnya menghubungi Fairey dan akhirnya Guetta menjadi pemandu Banksy di LA, kemudian mengikuti sosok misterius ini kembali ke Inggris dan memenangkan hak istimewa untuk mendokumentasikan kegiatan Banksy ditanah kelahirannya, Inggris, suatu prestasi yang membingungkan kru Banksy. Banksy, bagaimanapun, melihat kesempatan untuk mendokumentasikan seni jalanan, yang ia akui memiliki masa hidup yang pendek adalah ide yang cukup jenius dan memang hal ini harus dilakukan.

Waktu produksi yang cukup panjang dalam mengumpulkan beberapa footage dan upaya untuk mengabadikan momen dari para street artis dan sosok misterius Banksy rupanya menjadi sesuatu yang sangat fenomel dan ketika Banksy mengambil alih proses kurasi dan editing yang pada awalnya Thierry Guetta yang memiliki rencana tersebut.

 

Karya audio visual dari seorang seniman jalanan misterius ini rupanya sangat amat layak untuk dilabeli dengan film dokumenter yang tidak membosankan. Akan tetapi rekaman nonstop Guetta ternyata tidak ditonton (dia memiliki kotak-kotak kaset yang tidak berlabel) dan bahkan ketika dia membuat sesuatu bersama-sama setelah bertahun-tahun syuting, sebagian besar tidak dapat ditonton. “Dia mungkin hanya seseorang dengan masalah mental yang kebetulan memiliki kamera,” ujar sosok misterius yang memiliki nama anonim Banksy dalam film tersebut. Sementara itu, Thierry Guetta merubah hasratnya dari seseorang yang selalu menenteng kameranya menjadi seniman jalanan dan menciptakan alter ego bernama Mr. Brainwash dan menggelar pameran pembuka di Los Angeles yang mengubahnya menjadi sosok yang fenomenal dimalam itu dan semuanya diabadikan dalam "Exit Through the Gift Shop."

Setelah disinggung sebelumnya bahwa film ini adlaah film yang berhasil menuai kontroversi. Kontroversi yang dimaksud adalah karena film ini dianggap sebagai hoax dan menghilangkan esensi dari film dokumenter seutuhnya. Sosok Banksy yang membuat film ini dianggap hanya sosok fiktif belaka yang aslinya adalah karangan Thierry Guetta atau Mr. Brainwash. Sosok Banksy sendiri diperlihatkan msiterius dengan muka dan suara yang disamarkan. Tapi lupakan semua prasangka buruk dengan dalih untuk menguak dan percobaan analisa siapa sebenarnya sosok Banksy yang ada di film tersebut.

 

Karya para seniman jalanan yang diperlihatkan di film ini memang karya yang memiliki karakter masing-masing dan sangat memiliki pesan moral mengenai isu sosial dan politik. Karakter dalam setiap karya yang ditampilkan dalam film ini juga ditampilkan dengan cukup mendetail seputar kehidupan mereka. Selain daripada itu, sisi menarik yang ada dalam film ini juga dibalut dengan musik yang sangat manis dan terkesan berbeda dengan balutan lagu karya Richard Hawley yang berjudul Tonight the Street are Ours, sebuah film dokumenter yang menceritakan sisi lain dari Banksy dan seniman jalan ternama lainnya.

Your Cart

Your cart is currently empty.
Click here to continue shopping.